Kebanyakanikan mesopelagik melakukan migrasi vertikal setiap hari, bergerak saat malam hari ke zona epipelagik, sering mengikuti migrasi yang mirip pada zooplankton, dan pada siang hari kembali ke kedalaman agar aman. Migrasi vertikal ini sering terjadi pada jarak vertikal yang luas, dan dilakukan dengan bantuan gelembung renang. Setelahitu potong tahu seukuran dadu atau sesuai target untuk di pasangkan pada mata kail. Kemudian rendam tahu tersebut ke dalam campuran bahan pertama tadi sampai mengering. Dan umpan ikan bawal siang hari sudah siap digunakan. Umpan Media Telur Itik Bahan - bahan yang harus disiapkan : 1 Buah telur itik. 2 Sdm tepung ikan. 2 Sdm tepung susu. Walaupuntidak setajam gigi ikan piranha, gigi ikan bawal juga dapat memutuskan tali pancing para pemancing yang memburunya. Memancing ikan bawal bisa dilakukan siang maupun malam hari tergantung keinginan dari si pemancing tersebut. Akan tetapi, lebih banyak pemancing yang memilih siang hari karena selain mudah dalam melihat umpan yang telah Kamimemiliki lebih dari 1 gambar mengenai Posisi Ikan Bawal Di Malam Hari yang di dalamnya terdapat dalam berbagai macam format seperti gif, jpg, png, dll. Selain itu Anda semua dapat mendapatkan gambar yang merupakan foto asli, wallpaper, gambar yang sudah teredit, dan berbagai macam jenis gambar menarik lainnya. Vay Tiền Nhanh Ggads. Bismillahirrahmanirrahim, Umpan ikan bawal – Banyak orang yang suka memancing ikan bawal. Selain karena rasanya yang enak, ikan bawal juga merupakan jenis ikan omnivora atau pemakan segala. Dengan begitu umpan untuk memancing ikan bawal mudah ditemukan dan biayanya juga cukup terjangkau. Namun, walaupun ikan bawal bisa memakan berbagai macam makanan, bukan berarti semua umpan bisa digunakan untuk memancingnya. Berikut beberapa racikan umpan ikan bawal terbaik. Umpan Ikan Bawal Siang Hari Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam memancing ikan bawal, mulai dari jenis umpan yang digunakan, alat pancing yang dipakai, sampai tempat dan lokasi yang dipakai untuk memancing. Umpan bawal yang pertama adalah umpan untuk memancing ikan bawal di siang hari. Penting untuk kamu ketahui, bahwa ikan bawal merupakan ikan yang suka memakan buah-buahan dan kacang-kacangan. Oleh karena itu, berikut bahan dan alat-alat untuk membuat umpan bawal siang hari. 1 Ons potongan kecil kacang tanah 2 Ons pelet ikan 1 Butir telur bebek 1 Potong tahu berukuran sedang 1 Sachet santan kara 2 Sachet susu bubuk Ember atau baskom Potong-potong kacang tanah yang sudah disiapkan sampai benar-benar halus. Kemudian campurkan semua bahan tadi ke dalam ember. Selanjutnya tambahkan air panas secukupnya sampai adonan tercampur. Setelah adonan dirasa cukup pulen, maka dinginkan. Sekarang umpan bawal siang hari siap untuk digunakan. Baca juga Umpan ikan nila Umpan Ikan Bawal Malam Hari Selain di siang hari, banyak pemacing yang juga memancing ikan bawal di malam hari. Agar bisa mendapatkan hasil pancingan yang banyak, maka sebaiknya kamu menggunakan jenis umpan dengan aroma yang menyengat. Hal ini ditujukan agar ikan bawal tertarik untuk memakannya, karena penglihatan ikan bawal pada malam hari tidak sebaik pada saat siang hari. Berikut bahan dan alat membuat umpan bawal malam hari 1 Ons usus ayam ¼ Kg pelet ikan 1 Butir telur bebek Essen secukupnya Air panas Ember atau baskom Sebaiknya usus ayam yang sudah dibeli untuk dibuat umpan direbus terlebih dahulu, sehingga nantinya mudah untuk diaduk dan tercampur dengan adonan umpan. Campurkan semua bahan adonan pada wadah yang sudah disiapkan sebelumnya. Kemudian aduk dan haluskan semua adonan sampai pulen. Setelah itu diamkan selama beberapa jam. Maka umpan bawal malam hari sudah jadi dan siap digunakan. Umpan Ikan Bawal Alami Di dalam habitat aslinya, ikan bawal biasa memangsa hewan-hewan atau tumbuh-tumbuhan yang ada di sana. Oleh karena itu, kamu juga bisa meracik umpan bawal alami yang bahan-bahannya biasa ditemukan di lingkungan sekitar. Umpan bawal alami juga sering disebut sebagai umpan bawal harian. Jenis umpan ini merupakan salah satu jenis umpan bawal yang paling banyak digunakan para pemancing. Karena, selain bahannya yang mudah ditemukan pembuatan dan cara meraciknya juga tidak ribet. Terdapat banyak umpan bawal alami yang bisa kamu pilih, mulai dari umpan bawal hewani sampai umpan bawal nabati. Berikut beberapa umpan bawal alami. Umpan Bawal Alami Hewani Cacing Usus Keong laut Keong sawah Jangkrik Daging ayam Hati ayam Udang Ikan kecil Kecoa Anak kodok Kepompong Capung Laba-laba Cicak Ikan cere Ulat daun pisang Potongan daging ikan salmon Anak ikan mas Kuning telur bebek Telur ikan Cumi-cumi iris Ikan guppy Cacing tanah Kepiting sawah/yuyu Belalang Katak kecil Umpan Bawal Alami Nabati Pelet Pisang Tahu Tempe Kacang tanah Singkong Kelapa Roti tawar tanpa kulit Irisan buah Nangka Irisan buah pisang Kue cucur Irisan buah kelapa sawit yang sudah matang Irisan buah jambu biji merah Irisan buah manga kweni Irisan buah kelapa muda Baca juga Harga ikan bawal Cara Membuat Umpan Ikan Bawal Paling Jitu Ikan bawal bukan spesies ikan yang berasal asli dari Indonesia, melainkan dari Amerika Selatan. Oleh karena itu, jarang orang yang memancing ikan bawal di alam liar karena memang keberadaannya bisa dibilang sangat jarang. Biasanya ikan bawal dibawa dari petani kemudian dilepaskan di sungai atau di kolam-kolam bekas seperti bekas tambang. Namun, ikan-ikan bawal yang baru datang itu biasanya menjadi stres karena telah melewati perjalanan yang jauh dan harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Maka dari itu, jangan segera pancing ikan bawal tersebut, tunggu hingga beberapa saat. Kamu harus bisa memilih umpan yang tepat dan yang disukai oleh ikan bawal agar kamu dapat memperoleh hasil tangkapan yang banyak. Umpan dengan bau-bauan yang menyengat dan amis biasanya bekerja dengan baik dalam menarik perhatian para ikan bawal. Selain pemilihan umpan, pilih juga tempat pemancingan yang tepat seperti kolam pemancingan galatama. Jika berbagai macam umpan sudah kamu gunakan tetapi kamu masih belum puas dengan hasil tangkapan, berikut racikan umpan ikan bawal galatama. 1. Racikan Umpan Pertama Bahan 1 Buah telur itik 2 Sdm tepung ikan 2 Sdm tepung udang 2 Sdm tepung susu 2 Sdm tepung terigu Air secukupnya Cara membuat Kocok telur itik hingga berbuih terlebih dahulu, lalu masukkan tepung susu, tepung ikan, tepung terigu dan juga tepung udang. Aduk semuanya sampai merata. Selanjutnya tambahkan air dan aduk lagi sampai membentuk adonan. Sekarang, kukus adonan tersebut kurang lebih selama 30 menit. Maka umpan sudah bisa digunakan. 2. Resep Umpan Kedua Bahan 250 G pelet ikan patin 250 G pelet udang 250 G pelet ikan koi 5 Sdm madu 2 Kuning telur yang sudah direbus Cara membuat Rendam pelet ikan patin, pelet udang dan juga pelet ikan koi dengan air selama 10 menit. Lalu lumatkan semua adonan pelet tersebut dan campurkan dengan kuning telur dan juga madu yang sudah disediakan. Aduk adonan sampai lengket dan kenyal. Kamu bisa langsung menggunakannya sebagai umpan. 3. Racikan Umpan Ketiga Bahan Kacang kenari 250 g Kacang almond 250 g Kacang mete 500 g Wisman 3 sdm Ovalet setengah toples berukuran kecil Cara membuat Langkah yang pertama adalah sangrai kacang kenari, almond dan mete. Kemudian blender adonan dari ketiga kacang tersebut hingga halus, baru campurkan wisman dan ovalet yang sudah disiapkan tadi. Langkah terakhir, bentuk adonan tersebut menjadi bulat-bulat sesuai dengan ukuran mulut ikan bawal. 4. Racikan Umpan Keempat Bahan 1 butir kuning telur bebek 1 sachet susu bubuk Dancow Tahu putih Cara membuat Langkah yang pertama, haluskan terlebih dahulu tahu putih, lalu masukkan susu dancow dan kuning telur bebek yang telah disediakan. Kemudian campurkan semua bahan tersebut sampai semuanya merata dengan baik. Selanjutnya, masukkan adonan umpan ke dalam plastik dan tutup dengan rapat. Simpan umpan tersebut kurang lebih selama 3 hari supaya adonannya terfermentasi secara sempurna. Setelah 3 hari, umpan siap digunakan untuk memancing ikan bawal di empang. 5. Racikan Umpan Kelima Pada umumnya, kamu bisa menggunakan jangkrik secara langsung sebagai umpan untuk mancing ikan bawal. Tetapi, agar hasilnya lebih maksimal lagi, kamu juga bisa meracik jangkriknya terlebih dahulu. Berikut resep dan cara meracik umpan jangkrik untuk ikan bawal. Bahan 30 ekor jangkrik Essen nangka 1 bungkus pelet djempol 1/2 bungkus pelet 313 Cara membuat Pertama-tama, campurkan dan aduk kedua jenis pelet yang sudah disediakan dalam wadah yang sama. Aduk sampai merata sempurna. Setelah itu, blender semua jangkrik sampai halus. Setelah jangkrik menjadi cukup halus, masukkan dan campurkan ke dalam wadah yang sudah terisi pelet tadi. Sekarang beri essen nangka sekitar 5 sampai 10 tetes. Aduk semua bahan sampai tercampur secara merata dan umpan jangkrik ikan bawal sudah jadi. 6. Racikan Umpan Keenam Resep umpan keenam ini merupakan resep umpan ikan bawal yang ada di kolam buatan. Jadi, kalau kamu mau mancing ikan bawal di kolam buatan, bisa pakai resep keenam ini. Berikut bahan-bahan dan cara membuatnya. Bahan 1 sachet susu Dancow putih 2 butir kuning telur bebek Essen tenggiri kalau tidak ada bisa diganti dengan jenis essen lain Air panas secukupnya Cara membuat Masukkan 2 butir kuning telur bebek dan juga susu Dancow ke dalam satu wadah yang sama. Campur dan aduk kedua bahan tersebut sampai semuanya merata sambil ditambahkan beberapa tetes essen tenggiri. Terakhir, tambahkan air panas sedikit demi sedikit secara perlahan-lahan sampai adonannya kenyal. Umpan untuk mancing ikan bawal kolam sudah siap digunakan. 7. Racikan Umpan Ketujuh Umpan kali ini cenderung lebih cocok untuk digunakan ketika memancing ikan bawal malam hari. Apabila racikan umpan malam hari yang sudah dibahas di atas kurang maksimal, maka bisa mencoba racikan umpan malam hari yang satu ini. Bahan 3 sendok makan minyak VCO atau Virgin Coconut Oil 1 butir minyak ikan 1 bungkus pelet kiki riri ½ kg pelet 781 Essen tenggiri Air panas Cara membuat Pertama, masukkan dulu pelet kiki riri dan pelet 781 ke dalam wadah atau ember yang sama. Kemudian, tambahkan minyak VCO, minyak ikan dan 5 tetes essen tenggiri. Selanjutnya, tambahkan air panas sedikit demi sedikit sambil mengaduk sampai adonan yang kenyal terbentuk. Masih ada racikan-racikan lainnya dengan bahan umpan yang mudah ditemukan, berikut beberapa diantaranya 8. Cicak Ambil dan kumpulkan cicak dari rumah. Bawa cicak-cicak tersebut ke tempat pemancingan. Sesampainya di tempat, bakar cicak sampai keluar aroma daging, tapi jangan sampai gosong. Umpan cicak siap digunakan. Baca juga Umpan ikan mas 9. Nasi Putih Tambahkan santan kara dengan nasi. Kemudian aduk dan haluskan hingga lembut. Jika masih dirasa terlalu lunak, kamu bisa menambahkan susu bubuk untuk mengentalkannya secara perlahan. Haluskan sampai cocok untuk dijadikan umpan. 10. Kelapa Bakar kelapa setengah tua selama beberapa saat dan jangan bakar sampai gosong. Selanjutnya, potong kelapa menjadi bentuk dadu. Itulah beberapa pilihan resep umpan bawal. Kamu bisa menyesuaikan jenis umpannya dengan bahan yang mudah kamu temukan dan waktu serta lokasi pemancingan kamu. Alvin Dwi Reza Follow Menjadi terbaik dari yang terbaik dengan mengedepankan 5B Beribadah, Berdoa, Berjuang, Belajar, Berikhtiar 30 September 2020 2 min read Perlu kamu ketahui ikan bawal ini memiliki nama ilmiah Colosama macropomum. Ikan Bawal hidup pada perairan ikan tawar dengan ciri fisik terlihat pipih jika dilihat pada posisi tertentu. Ikan ini banyak digemari para pemancing karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi, nah untuk memancingnya kamu perlu mengetahui apa saja umpan ikan ini Nonaternak akan mengulas mengenai pakan ikan bawal yang paling ampuh. Jika kamu hobi memancing maka ulasan ini sangat cocok buat kamu yang sedang mencari referensi mengenai umpan ikan bawal. Yuk langsung saja disimak!Umpan Ikan BawalSejatinya ada banyak umpan ikan bawal yang bisa kamu gunakan. Namun kali ini Nonaternak hanya akan membahas mengenai umpan bawal yang jitu apabila kamu memancing ketika siang hari. Mengingat pemberian umpan atau pakan ialah faktor terpenting dalam memancing. Kegiatan memancing akan terasa menyenangkan jika kamu sering memperolah hasil pancing yang memuaskan bukan? Oleh karena itu berikut beberapa referensi umpan bawal yang bisa kamu Umpan KacangEfisiensi umpan ikan bawal sangat penting. Umpan ini cukup ampuh untuk kamu gunakan mancing ikan bawal baik ketika malam hari atau jika dirasa ikan yang susah makan. Berikut bahan dan cara pembuatan pakan alami umpan bawal Almond sekitar 250 gramKacang Mete 500 gram sajaOvalet secukupnyaKang Kenari 250Wisman 3 sendok makanCara membuatLangkah pertama, silahkan kamu sangrai terlebih dahulu kacang kenari, kacang almond serta kacang mete yaJika dirasa semua kacang sudah disangrai kemudian haluskan menggunakan blenderKemudian campurkan dengan ovalet serta wismanJika adonan telah terkumpul silahkan kamu bentuk bulat serta sesuaikan dengan ukuran ikan bawal yang akan kamu Umpan Ikan Bawal JituJika dirasa ikan bawal sedang mogok makan maka cocoknya kamu beri umpan ikan bawal jitu saya ya. Untuk bahannya tergolong mudah untuk dicari serta harga yang ditawarkan perbahan juga tergolong tidak ikan patin sekitar 250 gramPelet ikan koi yakni 250 gramPelet udang 250 gram2 Butir kuning telurMadu 5 sendok makanCara membuatRebus kuning telur sampai matangKemudian kamu rendam pelet ikan patin, pelet ikan koi serta pelet udang dengan memakai air selama sekitar 10 menitSilahkan kamu lumatkan semua campuran pelet tersebut menggunakan madu serta kuning telurJika sudah, aduk rata hingga semua adonan menjadi kenyalUmpan siap diberikan ikan bawal3. Umpan Bawal HarianBagi para pemula yang ingin menyalurkan hobi memancingnya sehari-hari maka bisa juga menggunakan umpan bawal harian ini ya. Umpan ini tergolong legendaris karena sudah sejak dari jaman dahulu pemancing selalu menggunakan umpan ini. Jika kamu ingin membuatnya inilah bahan dan cara terigu sekitar 2 sendok makanTepung ikan 2 sendok makanSusu bubuk putih sebanyak 2 sendok makanTelur bebek 1 butirAir secukupnyaTepung udang 2 sendok makanCara pembuatanLangkah pertama silahkan kamu kocok telur bebek hingga keluar busaJika sudah, masukkan tepung udang, tepung ikan, tepung terigu serta susu bubuk putihSilahkan kamu aduk hingga merata yaKemudian tambahkan air sedikit demi sedikit hingga adonan dirasa sudah kenyalLangkah terakhir kukus adonan tersebut sekutar kurang lebih 30 menit yaFinish! Umpan bawal siap untuk dibawa memancing4. Pelet KeroUmpan ini sangat cocok kamu gunakan memancing ikan bawal ketika siang hari ya. Nah untuk bahan serta cara pembuatannya ialah sebagai bungkus pelet keroEseen tunaEssen nangkaAir panasCara membuatLangkah pertama, silahkan masukkan pelet kero-kero kedalam suatu wadahKemudian masukkan essen nangka sebanyak 6 tetes ya serta masukkan juga essen tuna 3 tetesLangkah terakhir silahkan tambahkan air panas sedikit demi sedikit sampai adonan menggumpal yaNah kali ini adonan sudah siap dijadikan sebagai umpan bawal5. Umpan Ikan Bawal JangkrikSelain kamu bisa secara langsung menggunakan jangkrik sebagai umpan, nah kamu juga dapat membuat sebuah racikan dengan menggunakan jangkrik. Babon yang galak kadang sering menghambat proses penangkapan jangkrik yang sulit. Berikut bahan serta cara membuat umpan dari 30 ekor ekor jangkrikPelet djempol 1 bungkusPelet 313 setengah bungkusEssen nagkaCara membuatLangkah pertama, campurkan dua jenis pelet kedalam suatu wadah yang sama lalu aduk hingga merata yaKemudian blender jangkrikJika jangkrik sudah halus, campurkan jangkrik kedalam wadah yang berisi peletBeri essen 5 sampai 10 tetesAduk semua bahan hingga merataFinish!6. Umpan Ikan Bawal KolamJika kamu akan memancing pada kolam buatan maka kamu bisa membuat racikan ini ya. Berikut bahan serta cara telur bebek sebanyak 2 butirSusus dancow yang putih 1 sachetEssen tenggiriAir panasCara membuatLangkah pertama, masukkan susu serta 2 butir kuning telur dalam kedua bahan tersebut sampai merata dan tambahkan tenggiriKemudian beri air panas higga adonan kenyalFinish! Alvin Dwi Reza Follow Menjadi terbaik dari yang terbaik dengan mengedepankan 5B Beribadah, Berdoa, Berjuang, Belajar, Berikhtiar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ikan bawal yang diberi perlakuan cahaya pada malam hari. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Pada setiap perlakuan dengan waktu pencahayaan selama P1=12 jam, P2=16 jam, P3=20 jam, dan P4=24 jam. Hasil dari perlakuan tersebut berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan, bobot mutlak, panjang mutlak, dan rasio konversi pakan FCR. Sedangkan pada sintasan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Laju pertumbuhan harian tertinggi terdapat pada P4 sebesar 5,30%, sedangkan laju pertumbuhan yang terendah terdapat pada P1 sebesar 4,47%. Berat mutlak tertinggi didapat pada P4 sebesar 25,40 gr, sedangkan berat mutlak terendah pada P1 sebesar 17,91 gr. Selanjutnya pada parameter panjang mutlak yang tertinggi juga pada P4 sebesar 4,66 cm, sedangkan yang terendah pada perlakuan P1 sebesar 3,66 cm. Pada rasio konversi pakan memiliki nilai tertinggi pada P1 sebesar 1,69±0,02 dan terendah pada P2 sebesar 1,45±0,12. Dari hasil perekayasaan dengan waktu pencahayaan pada lingkungan budidaya, semakin lama waktu pencahayaan yang diberikan maka pertumbuhan yang dihasilkan memiliki kategori semakin baik. Kata kunci ikan bawal; lampu pijar; pertumbuhan; rekayasa cahaya Abstract This study aims to determine the growth rate of pomfret, which is treated with light at night. The method used in this study is an experimental method with 4 treatments and 3 replications. At each treatment with lighting times for P1 = 12 hours, P2 = 16 hours, P3 = 20 hours, and P4 = 24 hours. The results of these treatments significantly influence the growth rate, absolute weight, absolute length, and feed conversion ratio FCR, whereas the survival does not have a significant difference. The highest daily growth rate is in P4 of while the lowest growth rate is at P1 of The highest total weight in P4 of 25,40 gr, while the lowest total weight at P1 is gr. Furthermore, the highest absolute parameter is P4 of cm, while the lowest in the first step is cm. The feed conversion ratio has the highest value at P1 at ± and the lowest at P2 at ± From the results of engineering with the lighting time in the aquaculture environment, the longer the lighting time is given, the better the resulting growth has been. Keywords pomfret; incandescent bulbs; growth; light modification Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Acta Aquatica Aquatic Sciences Journal, 72 October, 2020 68-72 68 Adaptasi waktu pencahayaan sebagai strategi peningkatan pertumbuhan ikan bawal air tawar Colossoma macropomum Photoperiod adaptation as a strategy to improve the growth rate of pomfret fish Colossoma macropomum Suri Purnama Febri a, *, Antoni a , Riza Rasuldi a , Agustinus Sinanga a , Teuku Fadlon Haser a , Muhammad Syahril b dan Suraiya Nazlia c a Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian, Universitas Samudra. Aceh, Indonesia b Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Samudra. Aceh, Indonesia c Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan, Universitas Abulyatama. Aceh, Indonesia 1. Pendahuluan Ikan bawal Colossoma macropomum memiliki pertumbuhan yang sangat lambat. Ikan bawal merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan dan diminati oleh masyarakat, sehingga dapat dikatakan komoditas unggulan dalam bidang budidaya perikanan air tawar. Ikan bawal lebih aktif mencari makan pada siang hari diurnal, sedangkan pada Abstract This study aims to determine the growth rate of pomfret, which is treated with light at night. The method used in this study is an experimental method with 4 treatments and 3 replications. At each treatment with lighting times for P1 = 12 hours, P2 = 16 hours, P3 = 20 hours, and P4 = 24 hours. The results of these treatments significantly influence the growth rate, absolute weight, absolute length, and feed conversion ratio FCR, whereas the survival does not have a significant difference. The highest daily growth rate is in P4 of while the lowest growth rate is at P1 of The highest total weight in P4 of 25,40 g, while the lowest total weight at P1 is g. Furthermore, the highest absolute parameter is P4 of cm, while the lowest in the first step is cm. The feed conversion ratio has the highest value at P1 at ± and the lowest at P2 at ± From the results of engineering with the lighting time in the aquaculture environment, the longer the lighting time is given, the better the resulting growth has been. Keywords pomfret; incandescent bulbs; growth; light modification Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ikan bawal yang diberi perlakuan cahaya pada malam hari. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Pada setiap perlakuan dengan waktu pencahayaan selama P1=12 jam, P2=16 jam, P3=20 jam, dan P4=24 jam. Hasil dari perlakuan tersebut berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan, bobot mutlak, panjang mutlak, dan rasio konversi pakan FCR. Sedangkan pada sintasan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Laju pertumbuhan harian tertinggi terdapat pada P4 sebesar 5,30%, sedangkan laju pertumbuhan yang terendah terdapat pada P1 sebesar 4,47%. Berat mutlak tertinggi didapat pada P4 sebesar 25,40 g, sedangkan berat mutlak terendah pada P1 sebesar 17,91 g. Selanjutnya pada parameter panjang mutlak yang tertinggi juga pada P4 sebesar 4,66 cm, sedangkan yang terendah pada perlakuan P1 sebesar 3,66 cm. Pada rasio konversi pakan memiliki nilai tertinggi pada P1 sebesar 1,69±0,02 dan terendah pada P2 sebesar 1,45±0,12. Dari hasil perekayasaan dengan waktu pencahayaan pada lingkungan budidaya, semakin lama waktu pencahayaan yang diberikan maka pertumbuhan yang dihasilkan memiliki kategori semakin baik. Kata kunci ikan bawal; lampu pijar; pertumbuhan; rekayasa cahaya * Korespondensi penulis Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian Universitas Samudera. Kota Langsa, Provinsi Aceh, Indonesia. Telp +6285260531466 e-mail suripurnamafebriunsam doi p-ISSN. 2406-9825 e-ISSN. 2614-3178 Acta Aquatica Aquatic Sciences Journal, 72 October, 2020 68-72 69 malam hari lebih banyak diam Djarijah, 2001. Dari sifat diurnal yang dimiliki oleh ikan bawal, dapat dilakukan rekayasa lingkungan budidaya dengan memberikan intensitas cahaya untuk membuat lingkungan terlihat seperti di siang hari. Dilakukannya rekayasa tersebut bertujuan untuk membuat metabolisme ikan meningkat dan dapat dilakukan pemberian pakan pada malam hari sehingga pertumbuhan ikan bawal diharapkan lebih cepat. Ikan bawal mempunyai kemampuan melihat pada waktu siang hari dengan kekuatan penerangan sampai ratusan ribu lux. Pada keadaaan hampir gelap menunjukkan bahwa kuat penerangan erat kaitannya dengan tingkat sensitivitas penglihatan ikan. Berkurangnya derajat penerangan akan menyebabkan berkurangnya jarak penglihatan ikan sehingga akan kesulitan dalam mencari makan untuk kebutuhan hidupnya Syam & Satria, 2009. Dari adanya cahaya yang diberikan terhadap ikan, membuat respon hormon. Hormon merupakan salah satu faktor penting yang dapat menjadi perhatian pembudidaya dalam meningkatkan produktivitas perikanan. Respon ikan terhadap hormon dapat menjadi alternatif yang tepat untuk menunjang pertumbuhan. Salah satu respon hormon yang dapat berfungsi dalam pertumbuhan dan reproduksi adalah cahaya. Respon cahaya terhadap ikan secara positif dapat meningkatkan nafsu makan ikan sehingga proses respirasi dapat meningkat yang mendorong ikan berselera untuk makan dan menjadi salah satu pendukung penting dalam pertumbuhan Setyawan et al., 2014. Menurut Boeuf et al., 1999, adanya cahaya dapat mempengaruhi laju konsumsi makan ikan sehingga merangsang pertumbuhan ikan. Cahaya juga dapat mempengaruhi tingkah laku, sintasan dan metabolisme ikan Chengguo, 2009. Intensitas cahaya yang cukup, spectrum cahaya dan lama pencahayaan memiliki pengaruh yang signifikan pada setiap tahapan kehidupan ikan Wirawan, 2015. 2. Bahan dan metode Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2019. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap RAL, terdiri dari 4 perlakuan masing-masing tiga kali ulangan sehingga diperoleh 12 satuan percobaan. Ikan bawal yang di uji yaitu benih ikan bawal dengan ukuran 5-6 cm, dengan kepadatan 5 ekor per wadah. Jumlah benih ikan bawal yang dibutuhkan yaitu sebanyak 120 ekor, 60 ekor digunakan untuk penelitian dan sisanya sebanyak 60 ekor sebagai ikan stok. Pakan yang digunakan adalah pakan buatan berupa pelet. Pakan ini biasa digunakan untuk benih ikan bawal dengan kandungan protein 39-40 %. Selama masa pemeliharaan, benih ikan bawal diberikan pakan dengan tingkat pemberian pakan sebanyak 3% dari bobot total ikan dan frekuensi pemberian pakan 4 kali per hari pada selang waktu selama 6 jam sekali. Kualitas air dilakukan pengecekan dan disesuaikan dengan toleransi hidup dan pertumbuhan ikan bawal. Selanjutnya intensitas cahaya yang diberikan pada setiap perlakuan yaitu dengan menggunakan lampu pijar 10-watt dengan intensitas 314 lux. Pengukuran bobot mutlak dan panjang mutlak ikan bawal Pengukuran bobot tubuh dilakukan untuk mengetahui pertambahan bobot tubuh ikan selama penelitian. Bobot tubuh benih ikan bawal yang dipelihara diperoleh dengan cara menimbang benih ikan menggunakan timbangan digital. Pengukuran bobot tubuh awal dilakukan sebelum ikan mulai diberi perlakuan. Bobot tubuh ikan yang akan diteliti harus memiliki ukuran tubuh yang seragam yaitu pada kisaran 4-5 gram. Setelah diberi perlakuan cahaya, kemudian dilihat apakah metabolisme ikan yang aktif disiang hari dapat juga aktif pada malam hari, dengan adanya rekayasa lingkungan yang diberikan sehingga frekuensi makan ikan bertambah dan menunjang laju pertumbuhan yang lebih cepat. Pengukuran bobot tubuh dilakukan setiap sepuluh hari sekali dalam jangka waktu penelitian selama 40 hari untuk mengetahui bobot tubuh setiap sampling yang digunakan sebagai acuan dalam pemberian pakan sebanyak 3 % dari bobot tubuh ikan. Pengukuran bobot mutlak tubuh dapat dihitung dengan menggunakan rumus Zonneveld et al., 1991 dalam Kurniawan, 2017 sebagai berikut G = Wt -W0 Keterangan G = Pertumbuhan bobot mutlak g Wt = Bobot akhir g W0 = Bobot awal g Pengukuran panjang mutlak ikan juga merupakan salah satu indikator dalam pertumbuhan ikan, untuk mengetahui panjang mutlak ikan dapat dilakukan dengan melakukan sampling yang telah ditentukan yaitu setiap tujuh hari sekali dalam waktu pemeliharaan selama 40 hari. Pengukuran panjang mutlak diawali dengan mengukur panjang ikan menggunakan mistar. Dalam melakukan penghitungan panjang mutlak ikan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus, sebagai berikut P = Wt – Wo Keterangan P = Pertumbuhan panjang mutlak cm  = Pertumbuhan panjang benih pada akhir penelitian cm  = Pertumbuhan panjang benih pada awal penelitian cm Laju pertumbuhan harian Laju pertumbuhan ikan sangat dipengaruhi oleh jumlah pemberian, frekuensi pemberian, dan kualitas pakan yang diberikan kepada ikan serta kondisi lingkungan yang sesuai dengan habitat dari hidup ikan bawal. Kecepatan laju pertumbuhan dapat diukur melalui pertambahan bobot tubuh dengan cara mengukur dan menimbang ikan bawal yang diteliti berdasarkan satuan waktu yang ditentukan Amalia, 2019. Hal ini berkaitan dengan adanya tingkat pertumbuhan ikan bawal yang diberikan perlakuan, sehingga laju pertumbuhan benih ikan bawal yang dipelihara dapat diketahui dengan melakukan penghitungan menggunakan rumus Effendi, 1997 berikut LPH =  100 % Keterangan LPH = Pertumbuhan harian % LnWt = Bobot rata-rata akhir pemeliharaan g LnWo = Bobot rata-rata awal pemeliharaan g t = Waktu pemeliharaan hari Rasio konversi pakan Pakan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam pertumbuhan ikan. Jumlah pakan yang diberikan pada ikan harus sesuai dengan kebutuhan ikan, hal ini diharapkan dengan adanya pemberian pakan yang tepat maka Acta Aquatica Aquatic Sciences Journal, 72 October, 2020 68-72 70 dapat menaikkan bobot dari tubuh ikan yang dipelihara Effendi, 2004. Rasio konversi pemberian pakan dapat dihitung menggunakan rumus berikut Khordik, 2005     Keterangan FCR = Rasio konversi pemberian pakan  = Jumlah pakan yang diberikan selama pemeliharaan g Wt = Berat total ikan diakhir pemeliharaan g Wo = Berat total ikan diawal pemeliharaan g D = Berat total ikan yang mati g Sintasan tingkat kelangsungan hidup Sintasan merupakan perbandingan antara jumlah organisme yang hidup pada akhir suatu periode dengan jumlah organisme yang hidup pada awal periode. Perhitungan sintasan memiliki tujuan untuk melihat keberhasilan terhadap suatu budidaya, yaitu untuk mengetahui seberapa besar persentase ikan yang dapat hidup selama berlangsungnya budidaya. Menurut Effendi, 1997, sintasan benih ikan bawal dapat dihitung dengan menggunakan rumus yaitu Sn =  X 100 % Keterangan Sn = Kelangsungan Hidup % Nt = Jumlah ikan pada akhir penelitian ekor No = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan ekor 3. Hasil dan pembahasan Hasil pengamatan berat mutlak ikan bawal yang diberi perlakuan pencahayaan dapat dilihat pada Tabel 1. Berat mutlak yang tertinggi didapatkan pada perlakuan P4 dengan pencahayaan selama 24 jam sebesar 25,40±5,29 g, sedangkan berat mutlak terendah pada perlakuan P1 dengan pencahayaan selama 12 jam sebesar 17,91±3,03 g. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan signifikan berat mutlak ikan bawal yang diberi perlakuan pencahayaan p0,05 benih ikan peres. Padat tebar yang paling bagus yaitu P1 padat tebar 25 ekor/KJ.Khairul MahfudSuraiya NazliaAgus NaufalTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui resiko produksi; untuk mengetahui analisis pendapatan usaha petambak budidaya udang Vaname, dan; untuk mengetahui resiko produksi dan pendapatan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babah Ie, Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh. Teknik pengambilan data adalah teknik Non Random Sampling dengan pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling. Jumlah sampel penelitian 5 sampel petakan tambak dari keseluruhan 18 petakan tambak udang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan budidaya udang yang diperoleh rata-rata setiap siklus sebesar Rp. analisis resiko produksi menunjukkan bahwa koefisien variansi produksi sebesar 0,267 dengan batas bawah sebesar kg. Sedangkan analisis resiko pendapatan menunjukkan koefisien variansi sebesar 0,387 dengan batas bawah sebesar Menunjukkan bahwa usaha tambak udang pada setiap periodenya akan terhindar dari kerugian atau resiko yang diderita akan kecil sekali Eri SetiadiMulyanaFajrian R ATypical constraints on eel cultivation are high mortality and slow growth rates. The purpose of this study was to determine the best light intensity for the increase in the survival rate and growth of glass eel Anguilla bicolor bicolor. This research was conducted at Multi-Species Hatchery MSH Environmental Technology Research Installation and Toxicology of Freshwater Aquaculture Cibalagung, Bogor City. The research design used is a Complete RandomIzed Plan RAL of four treatments and three replication. Treatment A 250 Lux, treatment B 500 Lux, treatment C 750 Lux, treatment K Without light intensity. Glass eel is kept for 50 days. The parameters and data analyzed statistically include specific growth rate SGR, absolute length growth, absolute weight growth and survival rate SR. The data is analyzed using a variety analysis ANOVA. If obtained, a significant result P0,05 terhadap retensi protein dengan nilai P07,97, P19,26, P27,07, P311,02 dan retensi lemak ikan nila Oreochromis niloticus P04,09, P15,67, P2 4,53, P3 6,73 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan P>0,05. Kualitas air media pemeliharaan ikan nila adalah suhu 26-28 °C, Oksigen terlarut 5-8 mg/l, pH 7-8, Amonia 0-1,5 mg/l. Abstract Tilapia Oreochromis niloticus is a freshwater fishery commodities that have economic value. The problems currently faced in tilapia fish farming is the price of feed ingredients, especially the more expensive fish meal. Efforts to do is replace fish meal with fish surimi swanggi solid waste Priaacanthus macracanthus chemically. This study aimed to determine the effect of substitution of solid waste swanggi fish surimi Priaacanthus macracanthus chemically in fish meal on the rate of growth and feed efficiency of tilapia Oreochromis niloticus. This study uses an experimental method with completely randomized design CRD. Statistical analysis using the Analysis of Variant ANOVA to determine the effect of treatment. Based on the results of the study showed that the substitution of solid waste swanggi fish surimi Priacanthus macracanthus chemical in fish meal did not significantly difference p> on the protein fish meal in the value of P07,97, P19,26, P37,07, P311,02and retention fat tilapia Oreochromis niloticus P04,09, P15,67, P2 4,53, P3 6,73 did not showed significantly difference P> Maintenance of water quality media tilapia is 26-28 ° C temperature, dissolved oxygen 5-8 mg / l, pH 7-8, Ammonia mg / l. Amran SyamHendra SatriaCahaya adalah salah satu faktor lingkungan yang penting dalam kehidupan ikan. Efek langsung yang utama adalah pada penglihatan. Cahaya yang masuk melalui mata maupun pineal region dapat mempengaruhi aktivitas ikan melalui mekanisme fisiologis retina mata ikan yang diteruskan ke pusat otak melalui sistem syaraf pusat. Adaptasi fisiologis retina mata tersebut tergantung dari struktur retina mata, kemampuan dan sensitivitas penglihatan. Pada intensitas cahaya yang relatifrendah peranan photoreseptor rod dalam retina mata lebih menonjol yang disebut sebagai scopotic vision dan pada intensitas yang lebih tinggi receptor cone relatif lebih berperan yang disebut sebagai photopic vision. Adanya stimuli cahaya menyebabkan pengaruh langsung maupun tak langsungterhadap kecepatan renang ikan dan ruaya ikan secara vertikal harian sebagai respon tingkah compares a complex of external and ecological factors, including colour spectrum, intensity and photoperiod. Light characteristics are very specific in an aquatic environment and light is extremely variable in nature. `Receptivity' of fish to light profoundly changes according to the species and the developmental status. Specific photoreceptor cells are present in both eye and pineal. If it is easy to change the light in experimentation and to observe the effects on fish growth, it is much more difficult in nature to make such determinations. In larvae, many studies have been dedicated to the influence of intensity and photoperiod on growth generally, species need a minimal threshold intensity to be able to develop normally and grow. This is probably related to the aptitude to localize, catch and ingest prey. Light is also indispensable for body pigmentation, an important phenomenon involved in early development and growth. Too intense light can be stressful or even lethal. A few species are able to develop and grow at very low intensities or, sometimes, in the absence of light. Generally, long daylength improves larval rearing quality. The synergistic effect of `food availability-daylength' appears to be determining at this stage. In older fish, there is very little information about the influence of light `quality' but more about intensity and much more about photoperiod. Light intensity effects are not so clear and depend on the species and the experimental procedures it is probably not an important factor for growth stimulation. Daylength appears much more important. Many species, including both marine species and salmonids, react to photoperiod treatments and long daylength stimulates growth. The most studied species is the Atlantic salmon, which is very sensitive, both during the freshwater stage, with the parr–smolt transformation very dependent on the photoperiod, and also in sea water. In this last condition, lighting also influences early maturation. An important point is to be certain that light affects fish growth through a better food conversion efficiency and not just through stimulated food intake. Also included in this review is a discussion about the endolymph–otolith system, which is very sensitive to daylight and seasonal cycles and a review of the present knowledge on the involvement of light influence on hormone levels melatonin, somatotropin, thyroid hormones and other hormones.Rizkiana AmaliaSri HastutiAgung SudaryonoCatfish Pangasius sp. is a dominant consumption fish and it is targeted that production will be increase every year. Catfish have a low feed efficiency value which is causes the growth of catfish to be less optimal, so it is necessary to add ingredient into the diets so that the fish are interested in eating the diets given. The use of earthworm meal as an attractant was expected to increase of feed consumption, feed efficiency and growth of catfish. This experiment aimed to study the effect of dietary earthworm meal as an attractant on feed consumption level, feed efficiency and growth of catfish Pangasius sp.. The catfish used with an initial average body weight of 6,78±0,68 g/fish. The fishes were cultured in the aquarium for 42 days with the stocking dencity of 1 fish/2L. The experimental method used was completely randomize design RCD with 4 treatments and 3 replicates. The treatments were addition of earthworm meal Lumbricus sp. as an attractant with a dose of 0%, 5%, 10% and 15% in the diets. The data showed that the use of earthworm meal Lumbricus sp. inclusion in the diets resulted in significant effects P 0,05 on survival rate The best food preference test in treatment C dose 10% of earthworm meal with percentage 44% fish approaching diets. The water quality parameters during this study varied between suitable range for the catfish Pangasius sp. life, temperatures 27,70-30,900C; pH 7,00; DO 5,37-5,52 mg/L and NH3 0,0036-0,0095 mg/L. It was concluded that catfish Pangasius sp. fed with the diet containing 10% attractants of earthworm meal resulted in better feed consumption, feed efficiency and LvLei Ma Yan ShiRelationship between diurnal changes of net photosynthetic rate Pn and the impact factors in leaves of Stevia rebaudiana Bertoni were studied. Diurnal changes of Pn and environmental factors photosynthetic available radiation and temperature and relative humidity and physiology factors stomatal conductance and transpiration rate and intercellular CO2 in leaves of Stevia rebaudiana Bertoni chicory were measured using LI-6400 portable photosynthesis system. The relationship between Pn and environmental factors were analyzed by regression analysis and path analysis. The results showed that the curve of diurnal changes of Pn was demonstrated two peaks in clear day and appeared midday depression at noon and the stomatal conductance decreased. All those were due to high photorespiration which was caused by high light intensity and high S DjarijahDjarijah, 2001. Budidaya Ikan Bawal. Kanisius Akuakultur. Penebar SwadayaI EffendiEffendi, I., 2004. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Kakap Putih Lates calcarifer, Bloch dengan Pemberian Pakan yangB JayaF AgustrianiIsnainiJaya, B., Agustriani, F., Isnaini., 2013. Laju Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Kakap Putih Lates calcarifer, Bloch dengan Pemberian Pakan yang Berbeda. Maspari Journal, 51 Ika Patin, Biologi, Pembenihan dan PembesaranM G H KordikKordik, 2005. Budidaya Ika Patin, Biologi, Pembenihan dan Pembesaran. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta. 170 hal.

posisi ikan bawal pada siang hari