ProgramKerja Guru adalah serangkaian perencanaan guru yang disusun dalam kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran disekolah. Program kerja ini juga termasuk tugas tambahan mengajar ketika ditunjuk menjadi wali kelas. Adapun mamfaat dari Program Kerja Guru Dan Wali Kelas ini adalah sebagai berikut: Untuk memudahkan penataan kelas
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) merupakan wadah kegiatan profesional bagi guru mata pelajaran yang sama pada jenjang yang sama. Wadah pembinaan guru yang sudah ada saat ini masih belum bejralan dengan baik dan masih banyak menghadapi kendala. Agar kegiatan pembinaan guru tersebut dapat lebih terarah dan terpadu perlu disusun program kerja.
Merencanakankebutuhan guru setiap mata pelajaran b. Pembagian tugas mengajar guru c. Menyusun progam pengajaran, jadwal pelajaran, dan kalender pendidikan d. Rapat dinas guru PROGRAM KERJA KEPALA SMK CENDEKIA UNGGUL TAHUN 2019/2020 22 BAB V PENUTUP Akhirnya puji syukur saya ucapkan Alhamdulillah dengan terselesaikannya Progam Kerja Sekolah
Olehkarena itu, Buku Kerja Guru K13 berisi seperangkat berkas terkait tugasnya sebagai guru kelas atau guru mata pelajaran dalam implementasi Kurikulum 2013. Buku Kerja Guru memuat semua komponen penyelenggaraan pembelajaran, yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian, hingga tindak lanjut pembelajaran yang dilakukan guru.
Gurumemanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya Mengetahui, Boror, 17 Juli 2017 Kepala SMP Negeri 1 Dramaga Guru Mata Pelajaran Hj.Rismalasari,S.Pd,M M NIP.19681224199702200 1 Hj.Driane Sekar Bagelen,S.Pd,MM
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. sahabat guru Indonesia yang hebat. Kali ini, admin aleepenaku ingin berbagi pengalaman dalam mengelola Kelompok Kerja Guru KKG di tingkat Gugus. Perlu diketahui bahwa KKG dalam satu kecamatan wilayah sekolah, bisa terdiri dari beberapa gugus. Maka setiap gugus, dikelola oleh pengurus Gugus. Pada umumnya, terdiri dari para kepala sekolah di lingkungan gugus tersebut. Sedangkan ketua gugur, biasanya dijabat oleh kepala sekolah di sekolah inti dalam gugus Kelompok Kerja Guru KKG sebagai bidang area kegiatan guru di tingkat gugus, juga terdapat pengurus KKG yang mengelola. Manajemen KKG di Gugus juga berdasarkan program gugus. Namun demikian, KKG juga memiliki kepengurusan yang mengelola KKG itu sendiri. Biasanya dalam KKG di Gugus terdapat KKG mini. Yakni KKG guru mata pelajaran di luar guru kelas. Misalnya, KKG PJOK dan KKG PAI. Namun, tidak menutup kemungkinan, guru mata pelajaran tersebut juga menjadi pengurus di mengelola KKG, pengurus dan anggota seharusnya dapat merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta melakukan upaya tindak lanjut dari program yang dijalankan. Kelompok kerja guru KKG tersebut berada dalam satu gugus. Sehingga koordinasinya relatif lebih mudah. Biasanya terdiri dari kurang lebih sepuluh sekolah. Baik sekolah negeri atau swasta. Roda organisasi Kelompok Kerja Guru KKG yang terbentuk nanti dapat berjalan dengan baik dan lancar, jika para pengurus dan anggota KKG peduli terdahap eksistensi KKG itu sendiri. Selain itu para anggota dan pengurus aktif dan kreatif menjalankan program kegiatan progiat yang yang memilih pengurus KKG?Pengurus KKG dipilih dalam musawarah kepala sekolah di tingkat gugus. Peserta musyawarah gugus Mugus bisa diikuti oleh kepala satuan pendidikan atau sekolah satu gugus dan beberapa guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Pemilihan pengurus KKG ini dilakukan melalui pengambilan keputusan bersama. Yaitu dengan menyelenggarakan musyawarah untuk mencapai mufakat sesuai dengan prinsip setelah melalui proses pemilihan dengan model yang telah disepakati sesuai azas demokrasi dan musyawarah, hasil pemilihan pengurus atau pengurus terpilih diajukan ke dinas terkait untuk mendapatkan legalisasi sebagai pengurus KKG. Nah, setelah itu pengurus KKG segera dapat bekerja. Mulai dari menyusun AD/ART, Program dan Kegiatan serta optimalisasi ketua KKG sebagai ketua pokja di SIM saja pada Kelompok Kerja Guru Gugus KKG 1 tempat admin aleepenaku menjadi pengurus KKG, di Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep. Kelompok Kerja Guru KKG di gugus 1 yang terdiri dari 7 satuan pendidikan negeri dan 2 sekolah swasta. Pengurus KKG melalui rapat KKG, dapat menyusun program kegiatan progiat selama dua semester. Program tersebut, tentu saja dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi guru, termasuk kompetensi pedagogik dan profesional guru di Gugus dan kegiatan KKG Gugus 1 seharusnya dapat memiliki tujuan, misalnya untukMeningkatkan mutu atau kualitas guru dalam kemampuan guru dalam memecahkan problematika kemampuan guru dalam menyusun kisi-kisi soalMeningkatkan kemampuan guru dalam menyusun soal penilaian berbasis hasil yang diharapkan?Program dan kegiatan KKG Gugus 01 tersebut diharapkan membuahkan hasil, antara lain sebagai mutu atau kualitas guru dalam kemampuan guru dalam memecahkan problematika kemampuan guru dalam menyusun kisi-kisi soalMeningkatnya kemampuan guru dalam menyusun soal penilaian berbasis administrasi, program kerja, AD/ ART KKG yang dapat dikembangkan lebih lanjut adalah sebagai berikut UNDUH Dokumen administrasi, program kerja, AD/ ART KKGAnggaran Dasar AD KKGAnggaran Rumah Tangga ART KKGContoh Struktur Pengurus KKGProposal Program Kerja KKGPresentas PPT Program Kerja KKGProgram Lengkap KKGPedoman Pengelolaan GugusInfo Administrasi dan Kepegawaian GuruDemikian yang bisa disampaikan. Semoga bermanfaat. Untuk informasi penting lainnya, dapat dibaca jugaStruktur dan Kurikulum serta Ruang Lingkup Sekolah Penggerak >>> Cek Di SiniModul Pembelajaran SD, SMP, SMA Sekolah Penggerak >>>> Cek Di SiniRPP SD Daring >>>> Cek Di siniJurnal Kegiatan Guru dalam Pembelajaran >>>> Cek Di siniKemudian dapat dibaca juga
Monday, March 14, 2022 Edit Contoh Program Kerja Waka Kurikulum SD,SMP,SMA,SMK Tahun Pelajaran 2021/2022 - Program kerja bidang kurikulum merupakan uraian kerja, tujuan, indikator ketercapaian, dan unsur yang terlibat dalam kegiatan yang direncanakan oleh bidang kurikulum Sekolah / beberapa materi dalam penyusunan program kerja yang akan digunakan sebagai dasar pijak starting point guna menjalankan tugas pokok bidang Kurikulum, materi program dimaksud adalahMembangun dan meningkatkan komitmen dan keaktifan peran serta guru mata pelajaran, wali kelas, guru piket, koordinator KBM dan koordinator inklusif guna meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan di Sekolah / guru mata pelajaran, wali kelas, guru piket, koordinator KBM dan koordinator inklusif untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya peran aktif, proaktif, inovatif dan tanggungjawabnya di dalam merencanakan, menjalankan, menilai dan mengevaluasi etos kerja dan kinerja guru mata pelajaran, wali kelas, guru piket, koordinator KBM dan koordinator inklusif yang berlaku selama satu tahun peran aktif, kreatif dan inovatif selaku Waka kata lain, Program Kerja Waka Kurikulum ini merupakan gambaran umum yang dijadikan patokan teknis oleh guru mata pelajaran. Program kerja ini dilaksanakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan digunakan sebagai bentuk langkah awal Waka Kurikulum di dalam melaksanakan kurikulum di Sekolah / Contoh Program Kerja Waka Kurikulum Tahun Pelajaran 2021/2022Berikut ini adalah Contoh Program Kerja Waka Kurikulum pdf. Program kerja ini dapat dijadikan acuan dalam penyusunan Program Kerja di Satuan Pendidikan / Madrasah masing-masing berdasarkan kondisi yang sebenarnya. Bagi yang memerlukan, silahkan unduh pada tautan berikut Demikian informasi tentang Program Kerja Waka Kurikulum yang bisa bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.
Oleh Prof. Anita Lie - Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP dan Kelompok Kerja Guru KKG merupakan salah satu model peningkatan kompetensi pembelajaran para Kelompok Kerja Guru merupakan wadah atau forum kegiatan profesional bagi para guru sekolah dasar/Madrasah ibtidaiyah di tingkat gugus atau kecamatan yang terdiri dari beberapa guru dari beberapa sekolah. Sedangkan MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran adalah forum atau wadah kegiatan profesional guru mata pelajaran pada SMP/MTs, SMPLB/MTsLB, SMA/MA, SMALB/MALB yang berada pada satu wilayah/kabupaten/kota/kecamatan/sanggar/gugus sekolah. Baik KKG dan MGMP diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana saling berkomunikasi, belajar, dan bertukar pikiran dan pengalaman dalam rangka meningkatkan kinerja guru sebagai praktisi/pelaku perubahan reorientasi pembelajaran kelas. Lalu bagaimana peran KKG dan MGMP ini di era Merdeka Belajar yang dicanangkan "Mas Menteri" Nadiem Makarim? Pada 2019, penulis dan tim Tanoto Foundation melakukan studi “Peran KKG dan MGMP dalam Pengembangan Profesional Guru” di Jambi, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur. Studi ini menelaah faktor sukses KKG dan MGMP untuk bisa berfungsi efektif, hambatan KKG dan MGMP untuk bisa berjalan efektif, dan strategi peningkatan fungsi KKG dan MGMP dalam mendukung Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKB. Survei dan wawancara dilakukan terhadap para guru pengurus maupun nonpengurus KKG dan MGMP, termasuk pengawas sekolah, pembina KKG dan MGMP, kepala sekolah, pejabat dinas pendidikan serta pengamatan langsung pada beberapa kegiatan KKG-MGMP. Studi yang melibatkan 360 responden ini kemudian memberikan setidaknya 6 rekomendasi yang diharapkan mampu membuat KKG dan MGMP dapat berjalan efektif sehingga mendukung peningkatan profesionalisme guru 1. Komitmen pengurus Studi kami menemukan salah satu faktor penting yang membuat kegiatan KKG dan MGMP terus bergulir adalah kehadiran aktor pengurus mau berkorban menjalankan roda kegiatandan pertemuan KKG atau MGMP. Kualitas pengurus KKG/MGMP menjadi katalisator bagi kemajuan KKG/ MGMP. Pengurus yang memiliki visi atau misi jelas mampu membuat KKG/ MGMP di mana yang bersangkutan terlibat memiliki arah jelas dalam memandu setiap kegiatan dilakukan. 2. Kegiatan sesuai kebutuhan guru Faktor sukses kedua sangat terkait dengan faktor pertama. Sangat penting bagi KKG-MGMP memenuhi kebutuhan guru dan menawarkan topik-topik relevan untuk merawat ikatan kesetiaan dan partisipasi para guru dalam setiap pertemuan dan kegiatan. Hampir semua guru berpendapat, KKG dan MGMP yang dianggap efektif memenuhi kebutuhan profesional mereka. Para pengurus pun berpendapat wadah profesional ini memenuhi kebutuhan mereka sendiri sebagai guru. Kepala Sekolah, Pembina dan Pengawas juga menyatakan pendapat yang sama. 3. Narasumber pelatihan berkualitas Terkait dengan narasumber pelatihan, ada argumentasi pro-kontra. Di satu sisi, peran narasumber/fasilitator eksternal tentunya bisa diharapkan membawa penyegaran dan wawasan lebih luas agar para guru tidak terjebak dalam zona nyaman di daerah dan Briggs 2012 menyatakan salah satu kunci sukses program pengembangan profesionalisme guru adalah pendampingan ahli eksternal yang nyata dan relevan dengan situasi kelas. Namun, komunitas belajar guru seyogyanya tidak terlalu berharap bahwa pemaparan atau lokakarya ahli eksternal akan bisa langsung mengubah dan memperbaiki situasi di sekolah. 4. Kolaborasi guru dan narasumber Faktor lain disebutkan adalah keterlibatan guru dalam area pilihan untuk mengembangkan dan melaksanakan kegiatan, program kolaborasi guru dan rekan, kesempatan mentoring dan pendampingan, dan upaya berkelanjutan dalam periode waktu yang memadai. Cukup menggembirakan bahwa ada keseimbangan pilihan narasumber. Selain pengurus, pengawas, dan narasumber eksternal, pertemuan-pertemuan KKG dan MGMP di ketiga provinsi juga telah difasilitasi oleh para anggota secara bergiliran dan juga oleh kepala sekolah. Sebagai narasumber internal, para guru anggota dan kepala sekolah akan bisa memberikan warna dan kontekstualisasi bagi pengetahuan dan wawasan baru dari narasumber eksternal. 5. Dukungan pemangku kepentingan Kunci sukses terakhir bagi keberlangsungan program pengembangan profesional guru adalah dukungan kepemimpinan efektif. Semua responden kepala SD total 47 orang dari 3 provinsi dan SMP total 46 orang dari 3 provinsi menyatakan mendukung jika ada guru di bawah pimpinan mereka yang menjadi pengurus KKG/MGMP. Dalam wawancara, responden pengurus mengungkapkan bentuk dukungan dari pimpinan sekolah yang sangat mereka apresiasi bagi penyelenggaraan kegiatan KKG dan MGMP berkesinambungan adalah penyediaan tempat pertemuan, tunjangan transportasi, penyediaan atau subsidi honorarium narasumber/fasilitator. Pada tingkat Dinas, kebijakan pendidikan seperti yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo yang mendukung keberlangsungan penyelenggaraan KKG dan MGMP. Mereka mewajibkan guru penerima tunjangan profesi pendidik wajib secara mandiri mendanai kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk dirinya minimal 5 persen dari tunjangan profesi pendidik yang diterima. 6. Memperkuat pemanfaatan teknologi DOK. TANOTO FOUNDATION Prof. Anita Lie, Guru Besar FKIP Unika Widya Mandala Surabaya dan Penasihat Program Pendidikan Dasar Tanoto FoundationTemuan lain dalam studi ini adalah lokasi pertemuan yang jauh atau sulit dijangkau sebagai hambatan utama untuk menghadiri dan berpartisipasi dalam kegiatan KKG/MGMP. Ini adalah jumlah terbesar dari serangkaian pilihan hambatan yang diberikan dalam pertanyaan survei. Pilihan hambatan lokasi pertemuan bahkan menjadi makin signifikan di daerah terpencil. Satu dari lima kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk memperkuat teknologi sebagai alat pemerataan baik di daerah terpencil maupun kota besar tentu sangat relevan. Kebijakan itu perlu segera direalisasi untuk mengatasi hambatan geografis dalam pemenuhan kebutuhan pengembangan kapasitas para guru. Penulis Prof. Anita Lie, Guru Besar FKIP Unika Widya Mandala Surabaya dan Penasihat Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
السلام عليكم و رحمة الله و بركاتهبسم الله و الحمد للهاللهم صل و سلم على سيدنا محمد و على أله و صحبه أجمعينProgram kerja bidang kurikulum merupakan uraian kerja, tujuan, indikator ketercapaian, dan unsur yang terlibat dalam kegiatan yang direncanakan oleh bidang kurikulum Sekolah / beberapa materi dalam penyusunan program kerja yang akan digunakan sebagai dasar pijak starting point guna menjalankan tugas pokok bidang Kurikulum, materi program dimaksud adalah Membangun dan meningkatkan komitmen dan keaktifan peran serta guru mata pelajaran, wali kelas, guru piket, koordinator KBM dan koordinator inklusif guna meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan di Sekolah / guru mata pelajaran, wali kelas, guru piket, koordinator KBM dan koordinator inklusif untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya peran aktif, proaktif, inovatif dan tanggungjawabnya di dalam merencanakan, menjalankan, menilai dan mengevaluasi etos kerja dan kinerja guru mata pelajaran, wali kelas, guru piket, koordinator KBM dan koordinator inklusif yang berlaku selama satu tahun peran aktif, kreatif dan inovatif selaku Waka Kurikulum. Dengan kata lain, Program Kerja Waka Kurikulum ini merupakan gambaran umum yang dijadikan patokan teknis oleh guru mata pelajaran. Program kerja ini dilaksanakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan digunakan sebagai bentuk langkah awal Waka Kurikulum di dalam melaksanakan kurikulum di Sekolah / Madrasah. Download Contoh Program Kerja Waka KurikulumBerikut ini adalah Contoh Program Kerja Waka Kurikulum. Program kerja ini dapat dijadikan acuan dalam penyusunan Program Kerja di Satuan Pendidikan / Madrasah masing-masing berdasarkan kondisi yang Sobat yang memerlukan, silahkan unduh dalam format Microsoft Word pada tautan berikut
This research and develop proposal aims to improve learning products for lessons through "AndroTegal" mobile learning in class XI IPA at SMAN 1 Karangmojo. Through this study are expected to be useful for students, teachers, and school in general. It is the plan of action research, the subject is a student of XI IPA SMAN 1 Karangmojo. The research plan is April to July 2017. Data will be collected by using observation, interview and assessment. Data were analyzed using analysis of both individual mastery learning and classical. Analysis of the products used as a plan for the next cycle. Of the proposed research is expected to use mobile learning "Android Tegal" can improve student learning outcomes.
program kerja guru mata pelajaran