Karenakerusakan tersebut di luar dari yang dikerjakan dealer. "Pihak dealer bilang dia (pemilik) hanya minta tune-up, ganti oli, sama periksa rem, jadi tiga item itu yang diperbaiki pihak dealer dengan persetujuan pelanggan dengan seharga Rp 2,5 juta," ucap Fedy lagi.
Prosedurpengecekan hasil perbaikan ban luar dan ban dalm 20 aian Unju k Kerja Observa Mengomunikasik an tentang hasil penyetelan roda si 3.27.1 Menentukan cara pemeriksaan kerusakan pelek Prosedur dan teknik analisis kerusakan pelek 3.27.2 Teknik penggantian dan perbaikan pelek
Langkahlangkah melakukan balancing roda : 1. Pasang roda pada alat balancing. 2. Pasang adaptor yang sesuai dengan lubang velg, kemudian kunci roda dengan pengunci. 3. Masukkan data-data, meliputi jarak alat dengan velg (a), lebar ban (b) serta diameter dalam ban (diameter luar velg) (c). 4. Turunkan tutup roda (wheel safety cover), tunggu
Q Seorang mekanik hendak melakukan balancing roda, yang akan dilakukan adalah membalas static. Dibawah ini disajikan penyataan mengenai prosedur yang dilakukan: 1. Melepaskan roda dari kendaraan. 2. Memeriksa kembali (menyeimbangkan roda) untuk memastikan hasil yang diinginkan.
StandarOperasional Prosedur PELAYANAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA Nomor : SOP 242 .002/OT 01 01/ISN PUSAT PENDAYAGUNAAN INFORMATIKA DAN KAWASAN STRATEGIS NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL pemeriksaan kesehatan, terdiri dari form riwayat kesehatan yang harus diisi pasien, form EKG, form pemeriksaan fisik umum, form pemeriksaan fisik
Vay Tiền Nhanh Ggads. 1. Kesesuaian ban terhadap pelek yang digunakan. Ukuran ban harus sesuai dengan pelek yang digunakan. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melihat ukuran ban yang tertera pada sidewall dan dibandingkan dengan ukuran pelek yang digunakan. Ukuran pelek biasanya tertera pada pelek tersebut. Pemakaian pelek yang tidak sempurna akan mengakibatkan akibat seperti telah diuraikan di atas. Penting juga memeriksa run out pelek roda, yaitu seperti gambar dibawah ini. Gambar 24. Memeriksa Run Out Pelek 2. Pemeriksaan keausan ban. Keausan ban dapat dilihat dengan melihat indikator keausan ban pada tread. Apabila keausan tread mencapai indikator, hal ini menunjukkan batas keausan ban dan saatnya ban harus diganti. Gambar 25. Pemeriksaan Keausan Ban New Tread Worn Tread TREAD WEAR INCICATOR Location marks 3. Tekanan angin. Tekanan angin ban yang tidak sesuai akan menyebabkan kerusakan pada ban dan memperpendek umur ban, diantaranya keausan tread tidak rata, lepasnya ikatan ply-cord dari karet ban, dan keretakan pada daerah sidewall. Oleh karena itu penting juga dilakukan memeriksa keolengan roda, seperti gambar dibawah ini. keolengan roda 1,0 mm Gambar 26. Pemeriksaan run-out ban 4. Kerusakan luar. Kerusakan luar dari ban merupakan kerusakan yang dapat diamati secara visual. Gambar 27. Pemeriksaan Kerusakan Luar Ban a. Rib Tear Ada bagian alur Rib yang robek dan terlepas dari telapak ban. Tear Rib disebabkan posisi telapak ban tidak menapak ke permukaan jalan dengan sempurna, sehingga konsentrasi berat hanya bertumpu pada sebagian kecil telapak. Karena beban tidak sesuai dengan kekuatan bagian ban yang memikul, maka terjadi kerusakan. Gantilah ban Anda b. Separation Pada bagian luar ban terjadi benjolan bagian yang menggelembung terutama pada shoulder, atau pada sidewall. Ini disebabkan terlepasnya ikatan ply-cord dari karet ban yang disebabkan beban berat, tekanan angin kurang dan kecepatan tinggi. c. Terputusnya ply-cord pada sidewall, kerusakan dapat dilihat dari sisi dalam ban. Penyebab kerusakan ini adalah tekanan ban sangat kurang, sehingga terjadi defleksi pergerakan-pergerakan yang besar pada sidewall. Gaya regang tarik yang berulang-ulang menyebabkan ply-cord putus. Macam dan Golongan Kerusakan Ban Luar Tabel 2. macam dan Golongan Kerusakan Ban Luar Macam dan Kondisi kerusakan Penggolongan Ply-cord putus Berbahaya Mencapai benang / kanvas Berbahaya Retak alur Belum mencapai benang Hati-hati Mencapai benang / kanvas Berbahaya Rusak luar telapak Belum mencapai benang Hati-hati Mencapai benang / kanvas Berbahaya Retak dinding samping Belum mencapai benang Hati-hati Kerusakan bead Bead broken Berbahaya Lapisan ban terpisah separation Berbahaya Kebocoran/perbaikan yang tidak sempurna 5. Keausan ban. Digolongkan menjadi dua, yaitu keausan karena umur pemakaian dan keausan yang tidak wajar. Tread yang aus secara merata merupakan keausan yang wajar yang terjadi karena umur pemakaian ban. Apabila tanda indikator keausan pada tread sudah terlihat, ban perlu diganti baru. Berikut ini merupakan keausan yang tidak wajar yang terjadi pada ban. a. Ban Aus Pada Shoulder Atau Di Tengah Penyebab utama keausan ban yang terpusat pada shoulder atau di tengah adalah kesalahan tekanan ban. Kalau tekanan ban terlalu rendah, maka bagian tengah akan cekung, dan beban akan tertumpu pada shoulder sehingga akan aus lebih cepat daripada bagian tengah. Beban yang berlebihan juga akan berakibat sama. Kalau tekanan ban terlalu tinggi, bagian tengah ban menjadi cembung, dan sebagian besar beban akan tertumpu di tengah sehingga keausannya lebih cepat daripada bagian shoulder. Gambar 28. Aus Pada Tengah Tread dan Pada Shoulder b. Keausan Ban Sebelah Dalam Atau Sebelah Luar 1 Keausan karena menikung, seperti terlihat di bawah adalah yang disebabkan karena berbelok dengan kecepatan yang berlebihan. Ban tergelincir dan mengakibatkan jenis keausan diagonal. Ini adalah masalah yang paling sering terjadi. Satu-satunya cara Keausan pencegahannya adalah pengemudi harus memperlambat kendaraan pada saat membelok. 2 Deformasi atau kelonggaran yang berlebihan pada bagian suspensi akan mempengaruhi front wheel alignment, dan mengakibatkan keausan ban tidak normal. 3 Kalau sebelah tread keausannya lebih cepat dari yang lain, penyebab utamanya adalah mungkin camber tidak tepat. Karena besarnya bidang singgung ban dengan jalan tergantung pada besarnya beban, ban dengan camber positip, diameter sebelah luarnya lebih kecil daripada sebelah dalam. Akibatnya, tread bagian luar akan slip pada jalan untuk mengejar jarak tempuh yang sama untuk tread bagian dalam. Kejadian slip ini mengakibatkan keausan yang berlebihan di sebelah luar tread. Untuk ban dengan camber negatip, keausan tread di sebelah dalam akan lebih cepat. Gambar 29. Aus Sebelah Dalam dan Luar c. Keausan Akibat Toe-In Atau Toe-Out Aus Berbulu Penyebab utama aus berbulu pada tread ban adalah penyetelan toe-in yang tidak tepat. Toe-in yang terlalu besar akan memaksa roda slip keluar dan menggesek bidang singgung tread bagian dalam pada permukaan jalan, ini menyebabkan terjadinya keausan toe-in. permukaan tread akan membentuk susunan seperti bulu seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Ini dapat diketahui dengan jalan mengusapkan tangan pada tread dari bagian dalam ke bagian luar ban. Gambar 30. Keausan Ban Akibat Toe – in Dalam hal lain, toe-out yang berlebihan akan menarik ban ke dalam dan menggesek bidang singgung tread bagian luar pada permukaan jalan. Keausan toe-out yang terjadi bentuknya seperti gambar di bawah. Gambar 31. Keausan Ban Akibat Toe – out d. Keausan Toe-and-Heel Keausan toe-and-heel adalah aus sebagian yang sering terjadi pada ban dengan pola tread block dan lug. Ban dengan tread berpola rib keausannya membentuk pola seperti gelombang. PENTING ! Kalau kedua ban menunjukkan keausan seperti ini, berarti penyetelan front end tidak tepat. Kalau hanya sebelah ban yang mengalami keausan seperti itu, kemungkinan penyebabnya adalah steering knuckle arm bengkok. Ini mengakibatkan in atau toe-out sebelah ban lebih besar dari lainnya. Keausan Keausan Karena ban yang bukan penggerak roda tidak memperoleh gaya penggerak, tetapi hanya gaya pengereman, keausannya cenderung membentuk pola toe-and-heel. Keausan seperti ini juga akan terjadi jika rem secara berulang-ulang diinjak dan dilepaskan, yang mengakibatkan ban tergelincir pada jarak yang pendek berkali-kali. Gambar 32. Keausan Toe – and – Heel e. Keausan Spot/Spot Wear Cupping Keausan spot membentuk lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda dan terjadi jika kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini terjadi karena tread roda mengalami slip pada interval yang teratur, seperti diterangkan di bawah. Kalau bearing roda, ball joint, tie rod end, dan lain-lain mengalami keausan yang berlebihan, atau kalau spindle bengkok, ban akan bergoyang pada titik tertentu di saat berputar dengan kecepatan tinggi, sehingga mengakibatkan gesekan yang kuat dan menyebabkan terjadinya keausan spot. Teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkan terjadinya pengereman pada interval yang teratur, dan ini mengakibatkan terjadinya keausan spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada ban. Gambar 33. Keausan Spot
PEMAKAIAN PELEK YANG TIDAK SEMPURNAPelek Standar Pelek Sempit Pelek LebarGambar 23. Posisi Ban Terhadap PelekPENGGUNAAN BAN DAN PELEK YANG SESUAI1. Ban luar radial harus memakai ban dalam Gunakan ban dengan spesifikasi teknis yang Gunakan pelek ukuran standar, sesuai dengan ukuran Gunakan pelek Hump Rim untuk ban Mengemudi dengan cara yang BAN LUAR1. Kesesuaian ban terhadap pelek yang digunakan. Ukuran ban harus sesuai dengan pelek yang digunakan. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melihat ukuran ban yang tertera pada sidewall dan dibandingkan dengan ukuran pelek yang digunakan. Ukuran pelek biasanya tertera pada pelek tersebut. Pemakaian pelek yang tidak sempurna akan mengakibatkan akibat seperti telah diuraikan di atas. Penting juga memeriksa run out pelek roda, yaitu seperti gambar dibawah ini. 38Gambar 24. Memeriksa Run Out Pelek2. Pemeriksaan keausan ban. Keausan ban dapat dilihat dengan melihat indikator keausan ban pada tread. Apabila keausan tread mencapai indikator, hal ini menunjukkan batas keausan ban dan saatnya ban harus WornTread Tread TREAD WEAR INCICATOR Location marks Gambar 25. Pemeriksaan Keausan Ban3. Tekanan angin. Tekanan angin ban yang tidak sesuai akan menyebabkan kerusakan pada ban dan memperpendek umur ban, diantaranya keausan tread tidak rata, lepasnya ikatan ply-cord dari karet ban, dan keretakan pada daerah sidewall. Oleh karena itu penting juga dilakukan memeriksa keolengan roda, seperti gambar dibawah ini. keolengan roda 1,0 mmGambar 26. Pemeriksaan run-out ban 394. Kerusakan luar. Kerusakan luar dari ban merupakan kerusakan yang dapat diamati secara visual. Gantilah ban Anda Bila tanda slip sudah terlihat Gambar 27. Pemeriksaan Kerusakan Luar Ban a. Rib Tear Ada bagian alur Rib yang robek dan terlepas dari telapak ban. Tear Rib disebabkan posisi telapak ban tidak menapak ke permukaan jalan dengan sempurna, sehingga konsentrasi berat hanya bertumpu pada sebagian kecil telapak. Karena beban tidak sesuai dengan kekuatan bagian ban yang memikul, maka terjadi kerusakan. b. Separation Pada bagian luar ban terjadi benjolan bagian yang menggelembung terutama pada shoulder, atau pada sidewall. Ini disebabkan terlepasnya ikatan ply-cord dari karet ban yang disebabkan beban berat, tekanan angin kurang dan kecepatan tinggi. c. Terputusnya ply-cord pada sidewall, kerusakan dapat dilihat dari sisi dalam ban. Penyebab kerusakan ini adalah tekanan ban sangat kurang, sehingga terjadi defleksi pergerakan-pergerakan yang besar pada sidewall. Gaya regang tarik yang berulang-ulang menyebabkan ply-cord putus. 40Macam dan Golongan Kerusakan Ban LuarTabel 2. macam dan Golongan Kerusakan Ban LuarMacam dan Kondisi kerusakan Penggolongan BerbahayaPly-cord putus BerbahayaRetak alur Mencapai benang / Hati-hati kanvas Berbahaya Belum mencapai Hati-hati benang BerbahayaRusak luar telapak Mencapai benang / kanvas Hati-hati Belum mencapai Berbahaya benang Berbahaya BerbahayaRetak dinding Mencapai benang /samping kanvas Belum mencapai benangKerusakan bead Bead brokenLapisan ban terpisah separationKebocoran/perbaikan yang tidak sempurnapada ban tubeless5. Keausan ban. Digolongkan menjadi dua, yaitu keausan karena umur pemakaian dan keausan yang tidak wajar. Tread yang aus secara merata merupakan keausan yang wajar yang terjadi karena umur pemakaian ban. Apabila tanda indikator keausan pada tread sudah terlihat, ban perlu diganti baru. Berikut ini merupakan keausan yang tidak wajar yang terjadi pada ban. a. Ban Aus Pada Shoulder Atau Di Tengah Penyebab utama keausan ban yang terpusat pada shoulder atau di tengah adalah kesalahan tekanan ban. Kalau tekanan ban terlalu rendah, maka bagian tengah akan cekung, dan beban akan tertumpu pada shoulder sehingga akan aus lebih cepat daripada bagian tengah. Beban yang berlebihan juga akan berakibat sama. Kalau tekanan ban terlalu tinggi, bagian tengah ban menjadi cembung, dan sebagian besar beban akan tertumpu di tengah sehingga keausannya lebih cepat daripada bagian shoulder. 41Keausan Keausan Keausan Gambar 28. Aus Pada Tengah Tread dan Pada Shoulderb. Keausan Ban Sebelah Dalam Atau Sebelah Luar 1 Keausan karena menikung, seperti terlihat di bawah adalah yang disebabkan karena berbelok dengan kecepatan yang berlebihan. Ban tergelincir dan mengakibatkan jenis keausan diagonal. Ini adalah masalah yang paling sering terjadi. Satu-satunya cara pencegahannya adalah pengemudi harus memperlambat kendaraan pada saat membelok. 2 Deformasi atau kelonggaran yang berlebihan pada bagian suspensi akan mempengaruhi front wheel alignment, dan mengakibatkan keausan ban tidak normal. 3 Kalau sebelah tread keausannya lebih cepat dari yang lain, penyebab utamanya adalah mungkin camber tidak tepat. Karena besarnya bidang singgung ban dengan jalan tergantung pada besarnya beban, ban dengan camber positip, diameter sebelah luarnya lebih kecil daripada sebelah dalam. Akibatnya, tread bagian luar akan slip pada jalan untuk mengejar jarak tempuh yang sama untuk tread bagian dalam. Kejadian slip ini mengakibatkan keausan yang berlebihan di sebelah luar tread. Untuk ban dengan camber negatip, keausan tread di sebelah dalam akan lebih cepat. 42KeausanGambar 29. Aus Sebelah Dalam dan Luarc. Keausan Akibat Toe-In Atau Toe-Out Aus Berbulu Penyebab utama aus berbulu pada tread ban adalah penyetelan toe- in yang tidak tepat. Toe-in yang terlalu besar akan memaksa roda slip keluar dan menggesek bidang singgung tread bagian dalam pada permukaan jalan, ini menyebabkan terjadinya keausan toe-in. permukaan tread akan membentuk susunan seperti bulu seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Ini dapat diketahui dengan jalan mengusapkan tangan pada tread dari bagian dalam ke bagian luar Keausan Gambar 30. Keausan Ban Akibat Toe – inDalam hal lain, toe-out yang berlebihan akan menarik ban ke dalamdan menggesek bidang singgung tread bagian luar padapermukaan jalan. Keausan toe-out yang terjadi bentuknya sepertigambar di Keausan Gambar 31. Keausan Ban Akibat Toe – outPENTING !Kalau kedua ban menunjukkan keausan seperti ini, berartipenyetelan front end tidak tepat. Kalau hanya sebelah ban yangmengalami keausan seperti itu, kemungkinan penyebabnya adalahsteering knuckle arm bengkok. Ini mengakibatkan toe-in atau toe-out sebelah ban lebih besar dari lainnya. 43d. Keausan Toe-and-Heel Keausan toe-and-heel adalah aus sebagian yang sering terjadi pada ban dengan pola tread block dan lug. Ban dengan tread berpola rib keausannya membentuk pola seperti gelombang. Karena ban yang bukan penggerak roda tidak memperoleh gaya penggerak, tetapi hanya gaya pengereman, keausannya cenderung membentuk pola toe-and-heel. Keausan seperti ini juga akan terjadi jika rem secara berulang-ulang diinjak dan dilepaskan, yang mengakibatkan ban tergelincir pada jarak yang pendek berkali-kali. Gambar 32. Keausan Toe – and – Heele. Keausan Spot/Spot Wear Cupping Keausan spot membentuk lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda dan terjadi jika kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini terjadi karena tread roda mengalami slip pada interval yang teratur, seperti diterangkan di bawah. Kalau bearing roda, ball joint, tie rod end, dan lain-lain mengalami keausan yang berlebihan, atau kalau spindle bengkok, ban akan bergoyang pada titik tertentu di saat berputar dengan kecepatan tinggi, sehingga mengakibatkan gesekan yang kuat dan menyebabkan terjadinya keausan spot. Teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkan terjadinya pengereman pada interval yang teratur, dan ini mengakibatkan terjadinya keausan spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada ban. 44Keausan Gambar 33. Keausan SpotPENTING ! Kanvas yang dipasang pada tread ban untuk menambal kebocoran atau tonjolan akan menyebabkan terjadinya keausan spot. Start, pengereman dan belokan tajam yang mendadak juga menyebabkan keausan spot. Roda yang tidak balance berlebihan juga menyebabkan terjadinya keausan spot. BATAS PEMAKAIAN BAN DALAM 1.Ban dalam yang keliling penampang luarnya telah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan keliling penampang ban luar pada bagian dalam. 2. Ban dalam yang rusak / patah batang pentilnya. 3. Sudah melipat, aus, atau ada bagian yang lunak karetnya. PEMILIHAN BAN DALAM 1.Ukuran ban dalam harus sesuai dengan ukuran ban luarnya. 2.Ban dalam baru dipasangkan dengan ban luar baru. 3.Gunakan merek ban dalam yang sama dengan merek ban luarnya. 4.Pilih ban dalam dengan pentil yang sesuai dengan klasifikasi ban luar dan jenis peleknya. 5.Pakailah isi pentil yang sesuai dengan jenis pentilnya dan selalu gunakan penutup pentil. 45PEMERIKSAAN BAN DALAMPemeriksaan ban dalam meliputi 1. Kesesuaian dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan luar harus menggunakan ukuran dan jenis yang sama. Ban luar radial harus menggunakan ban dalam radial Keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling penampang luarnya telah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan keliling penampang ban luar pada bagian dalam harus diganti Kondisi pentil. Pentil yang sudah tidak bekerja dengan baik macet, karatan, bocor tidak layak pakai dan harus diganti baru. Batang pentil yang rusak karatan/bocor menunjukkan ban dalam harus diganti. Pastikan tutup pentil ada dan Karet ban. Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun ada bagian yang lunak karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengan tambalan yang sudah terlalu banyak juga harus diganti baru. Gambar 34. Pemeriksaan Ban DalamPROSEDUR PEMERIKSAAN BAN DALAM DAN BAN LUAR1. Memeriksa Kerusakan Ban Luar Prosedur Pemeriksaan Kerusakan Ban 46a. Bersihkan seluruh permukaan ban dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel, bila perlu cuci dengan air bersih. b. Secara visual, periksa kesesuaian ukuran ban dengan pelek. c. Secara visual, periksa ban jika terdapat cacat atau rusak pada sisi luar dan sisi dalam dari ban. Kerusakan yang sering terjadi pada ban diantaranya ply-cord putus retak alur, rusak luar telapak, retak dinding samping, kerusakan bead, lapisan ban terpisah separation, dan kebocoran/perbaikan yang tidak sempurna pada ban tubeless. d. Secara visual, periksa perubahan bentuk/keausan pada pola ban. Keausan yang sering terjadi pada ban adalah keausan normal dan keausan yang tidak normal, yakni aus pada shoulder, aus pada bagian tengah tread, aus sebelah luar/dalam, aus menyamping/berbulu, aus tidak rata spot wear, dan toe-and- Memeriksa Kerusakan Ban Dalam Prosedur Pemeriksaan Ban dalam a. Bersihkan seluruh permukaan ban dalam dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel. b. Periksa kesesuaian dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan luar harus menggunakan ukuran dan jenis yang sama. Ban luar radial harus menggunakan ban dalam radial juga. c. Periksa keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling penampang luarnya telah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan keliling penampang ban luar pada bagian dalam harus diganti baru. d. Periksa kondisi pentil. Pentil yang sudah tidak bekerja dengan baik macet, karatan, bocor tidak layak pakai dan harus diganti baru. Batang pentil yang rusak karatan/bocor menunjukkan ban dalam harus diganti. Pastikan tutup pentil ada dan terpasang. 47e. Periksa karet ban. Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun ada bagian yang lunak karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengan tambalan yang sudah terlalu banyak juga harus diganti Memeriksa dan Mengatur Tekanan Udara Ban a. Item yang perlu disiapkan 1 Alat ukur ban 2 Chock udara untuk ban 3 Udara bertekanan b. Prosedur 1 Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal bila ban masih terpasang. 2 Periksa tekanan udara ban. Senantiasa pasang tutup katup Gambar 35. Pemeriksaan Tekanan Udara ban3 Pompa ban4 Atur tekanan udara sesuai Tekanan Udara Standar dengan/tanpa barangTabel 3. Tekanan Udara StandarUkuran ban Tekanan udara kg/cm2 depan & belakang SALAH BETUL SALAHTekanan Angin Tekanan Angin Tekanan Angin Kurang standar lebih 48Gambar 36. Pengaturan Tekanan Udara Banc. Rangkuman PEMAKAIAN BAN LUARIndikator Keausan Ban = Tread Wear Indicator. Indikator keausanban adalah tonjolan di dalam tread yang jumlahnya empat sampai enam disekeliling ban. Tingginya 1,6 sampai 1,8 mm dari dasar tread. Apabilakeausan tread mencapai indikator, hal ini menunjukkan batas keausan bandan saatnya ban harus diganti. Worn Tread New Tread TREAD WEAR INCICATOR Location marks Gambar Indikator Keausan Ban BAN LUAR1. Kesesuaian ban terhadap pelek yang digunakan. Ukuran ban harus sesuai dengan pelek yang digunakan2. Pemeriksaan keausan ban. Keausan ban dapat dilihat dengan melihat indikator keausan ban pada tread. Apabila keausan tread mencapai indikator, hal ini menunjukkan batas keausan ban dan saatnya ban harus Tekanan angin. Tekanan angin ban yang tidak sesuai akan menyebabkan kerusakan dan memperpendek umur Macam-macam kerusakan pada ban a. Rib Tear, yaitu adanya bagian alur Rib yang robek dan terlepas dari telapak ban. b. Separation, pada bagian luar ban terjadi benjolan bagian yang menggelembung yang disebabkan terlepasnya ikatan ply-cord dari karet ban. 49c. yaitu terputusnya ply-cord pada dan Golongan Kerusakan BanTabel 12. macam dan Golongan Kerusakan BanMacam dan Kondisi kerusakan PenggolonganPly-cord putus BerbahayaRetak alur Mencapai benang / Berbahaya kanvas Belum mencapai Hati-hati benangRusak luar telapak Mencapai benang / Berbahaya kanvas Belum mencapai Hati-hati benangRetak dinding samping Mencapai benang / Berbahaya kanvas Belum mencapai Hati-hati benangKerusakan bead Bead broken BerbahayaLapisan ban terpisah separation BerbahayaKebocoran/perbaikan yang tidak sempurna pada Berbahayaban tubeless5. Keausan ban. Digolongkan menjadi dua, yaitu keausan karena umurpemakaian dan keausan yang tidak wajar, diantaranya a. Ban Aus Pada Shoulder Atau Di Tengah, disebabkan terutama karenatekanan Keausan Ban Sebelah Dalam Atau Sebelah Luar, dapat disebabkanoleh Keausan karena menikung, berbelok dengan kecepatan yangberlebihan, kelonggaran yang berlebihan pada bagian suspensimengakibatkan keausan ban tidak normal, dan sudut camber yangtidak Keausan Akibat Toe-In Atau Toe-Out Aus Berbulu, penyebabutamanya adalah penyetelan toe-in yang tidak Keausan Toe-and-Heel, aus sebagian yang sering terjadi pada bandengan pola tread block dan Keausan Spot/Spot Wear Cupping, membentuk lekukan sepertimangkok pada beberapa bagian tread roda. 50PEMERIKSAAN BAN DALAMPemeriksaan ban dalam meliputi 1. Kesesuaian dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan luar harusmenggunakan ukuran dan jenis yang Keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling penampang luarnyatelah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan kelilingpenampang ban luar pada bagian dalam harus diganti Kondisi pentil. Pentil yang sudah tidak bekerja dengan baik macet,karatan, bocor tidak layak pakai dan harus diganti baru. Batang pentilyang rusak karatan/bocor menunjukkan ban dalam harus Karet ban. Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun adabagian yang lunak karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengantambalan yang sudah terlalu banyak juga harus diganti yang penting harus diperhatikan saat perbaikan1. Selalu periksa tekanan ban untuk menghindari keausan yang tidak buku petunjuk bengkel untuk tekanan Pastikan ban yang double belakang bertekanan yang Pastikan tidak ada benda asing pada permukaan kontak antara roda dantromol rem pada saat pemasangan agar tidak terjadi perubahan bentukdeformasi dan kencangkan baut roda secara merata. Deformasi tromolrem mengakibatkan getaran saat Ukur play roda seperti pada gambar untuk mengetahui adanya deformasiserta kondisi pemasangan. Dial gaugeVerticalplay Side playGambar 37. Mengukur play roda 51d. Tugas 3. 1. Ban diganti dengan pada roda yang sama. Apa akibatnya pada performa kendaraan kecepatan, kemampuan menanjak, pembacaan pada speedometer, dll! 2. Jelaskan kecenderungan keausan ban bila a. Tekanan udara terlalu tinggi b. Tekanan udara ban terlalu rendah c. Toe-in terlalu besar d. Toe-out terlalu besar e. Camber terlalu besar f. Camber terlalu kecile. Tes Formatif 3. 1. Jelaskan jenis-jenis kerusakan pada ban biasa dan ban tubeless, dan jelaskan dengan gambar sketsa ! 2. Jelaskan prosedur pemeriksaan kerusakan ban luar ! 3. Jelaskan prosedur pemeriksaan kerusakan ban dalam ! Jawaban Formatif 3. 1. Jenis-jenis kerusakan pada ban biasa dan ban tubeless. a. Rib Tear. Ada bagian alur Rib yang robek dan terlepas dari telapak ban yang disebabkan posisi telapak ban tidak menapak ke permukaan jalan dengan sempurna, sehingga konsentrasi berat hanya bertumpu pada sebagian kecil telapak. Karena beban tidak sesuai dengan kekuatan bagian ban yang memikul, maka terjadi kerusakan. b. Separation. Pada bagian luar ban terjadi benjolan bagian yang menggelembung terutama pada shoulder, atau pada sidewall. Ini disebabkan terlepasnya ikatan ply-cord dari karet ban yang disebabkan beban berat, tekanan angin kurang dan kecepatan tinggi. c. Terputusnya ply-cord pada sidewall, kerusakan dapat dilihat dari sisi dalam ban. Penyebab kerusakan ini adalah tekanan ban sangat kurang, sehingga terjadi defleksi pergerakan-pergerakan yang besar pada sidewall. Gaya regang tarik yang berulang-ulang menyebabkan ply-cord putus. d. Keausan ban. Digolongkan menjadi dua, yaitu keausan karena umur pemakaian dan keausan yang tidak wajar. Tread yang aus secara merata merupakan keausan yang wajar yang terjadi karena umur pemakaian ban. Apabila tanda indikator keausan pada tread sudah terlihat, ban perlu diganti baru. Keausan yang tidak wajar yang terjadi pada ban 1 Ban aus pada shoulder atau di tengah, disebabkan oleh kesalahan tekanan ban. Tekanan ban terlalu rendah/beban yang berlebihan menyebabkan shoulder aus lebih cepat daripada bagian tengah. Tekanan ban yang terlalu tinggi akan mengebabkan bagian tengah tread aus lebih cepat daripada bagian shoulder. Keausan Keausan KeausanGambar Aus Pada Tengah Tread dan Pada Shoulder532 Keausan Ban Sebelah Dalam Atau Sebelah Luar. Kalau sebelah tread keausannya lebih cepat dari yang lain, penyebab utamanya adalah mungkin camber tidak tepat. Ban dengan camber positip, mengakibatkan keausan yang berlebihan di sebelah luar tread. Untuk ban dengan camber negatip, keausan tread di sebelah dalam akan lebih cepat. Keausan Gambar Aus Sebelah Dalam dan Luar3 Keausan Akibat Toe-In Atau Toe-Out Aus Berbulu. Penyebabutama aus berbulu pada tread ban adalah penyetelan toe-in yangtidak tepat. Toe-in yang terlalu besar akan memaksa roda slipkeluar dan menggesek bidang singgung tread bagian dalam padapermukaan jalan, ini menyebabkan terjadinya keausan toe-in. Keausan Keausan Gambar Keausan Ban Akibat Toe – inToe-out yang berlebihan akan menarik ban ke dalam danmenggesek bidang singgung tread bagian luar pada permukaanjalan. Keausan toe-out yang terjadi bentuknya seperti gambar dibawah. Keausan Keausan Gambar Keausan Ban Akibat Toe - out4 Keausan Toe-and-Heel. Keausan toe-and-heel adalah aus sebagian yang sering terjadi pada ban dengan pola tread block dan lug. Keausan seperti ini juga akan terjadi jika rem secara berulang- ulang diinjak dan dilepaskan, yang mengakibatkan ban tergelincir pada jarak yang pendek berkali-kali. 54Gambar Keausan Toe – and – Heel 5 Keausan Spot/Spot Wear Cupping. Keausan spot membentuk lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda dan terjadi jika kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini terjadi karena tread roda mengalami slip pada interval yang teratur, seperti bearing roda, ball joint, tie rod end mengalami keausan yang berlebihan, teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkan terjadinya keausan spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada ban. Keausan Gambar Keausan Spot2. Prosedur pemeriksaan ban luar. a. Bersihkan seluruh permukaan ban dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel, bila perlu cuci dengan air bersih. b. Secara visual, periksa kesesuaian ukuran ban dengan pelek. c. Secara visual, periksa ban jika terdapat cacat atau rusak pada sisi luar dan sisi dalam dari ban. Kerusakan yang sering terjadi pada ban diantaranya ply-cord putus retak alur, rusak luar telapak, retak dinding samping, kerusakan bead, lapisan ban terpisah separation, dan kebocoran/perbaikan yang tidak sempurna pada ban tubeless. d. Secara visual, periksa perubahan bentuk/keausan pada pola ban. Keausan yang sering terjadi pada ban adalah keausan normal karena umur pemakaian, dan keausan yang tidak normal, yakni aus pada 55shoulder, aus pada bagian tengah tread, aus sebelah luar/dalam, aus berbulu, aus tidak rata spot wear, dan Prosedur pemeriksaan ban dalam. a. Bersihkan seluruh permukaan ban dalam dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel, bila perlu cuci dengan air bersih. b. Periksa kesesuaian dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan luar harus menggunakan ukuran dan jenis yang sama. Ban luar radial harus menggunakan ban dalam radial c. Periksa keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling penampang luarnya telah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan keliling penampang ban luar pada bagian dalam harus diganti baru. d. Periksa kondisi pentil. Pentil yang sudah tidak bekerja dengan baik macet, karatan, bocor tidak layak pakai dan harus diganti baru. Batang pentil yang rusak karatan/bocor menunjukkan ban dalam harus diganti. Pastikan tutup pentil ada dan terpasang. e. Periksa karet ban. Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun ada bagian yang lunak karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengan tambalan yang sudah terlalu banyak juga harus diganti baru. 56g. Lembar Kerja 3 1. Alat dan Bahan a. Roda dengan rim 13 “ b. Ban yang sudah dibongkar c. Alat ukur tekanan ban d. Chock udara untuk ban e. Lap/majun 2. Keselamatan Kerja a. Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya. b. Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja. c. Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja. d. Gunakan tekanan kompresor sesuai tekanan yang diizinkan. 3. Langkah Kerja a. Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefisien mungkin. b. Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti. c. Lakukan pemeriksaan roda dan tanda pemasangan ! d. Mintalah penjelasan pada instruktur, hal yang belum jelas. e. Buatlah catatan penting kegiatan praktek secara ringkas. f. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang telah digunakan kepada petugas. 4. Tugas a. Buatlah laporan kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas ! b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan belajar 3 ! 574. KEGIATAN BELAJAR 4 Memasang Roda a. Tujuan Kegiatan Belajar 4 Peserta diklat memiliki kemampuan 1. Menjelaskan urutan dan momen pengencangan roda sesuai dengan spesifikasi secara lengkap. 2. Melaksanakan pekerjaan sesuai spesifikasi. 3. Menjelaskan penggunaan peralatan dan perlengkapan keamanan tempat. 4. Menjelaskan pemasangan roda-roda dengan aman dan memastikan urutan pengencangan dan momen pengencangan sesuai spesifikasi. 5. Menjelaskan pemeriksaan kerja roda untuk pemasangan roda yang benar dan kemungkinan keausan. 6. Menjelaskan seluruh kegiatan dilaksanakan berdasarkan SOP Standard Operatio Prosedures, undang-undang K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan. b. Uraian Materi 4. 1. Prosedur Pemasangan Ban a. Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal. b.Pompa yang sesuai dengan peruntukan ban. Peralatan yang perlu disiapkan antara lain Tire gauge alat ukur tekanan ban, Chuck udara untuk ban, udara bertekanan, kunci roda dan jack stand. 58Gambar 39. Menambah Tekanan BanTabel 5. Standar Tekanan BanUkuran ban Tekanan udara kg/cm2 depan & belakang Tempatkan roda pada lubang baut-baut roda sehingga posisinya tepat dan benar sesuai dengan tanda pemasangannya. Gambar 40. Tanda Pemasangand. Dongkraklah kendaraan dan kemudian ambil stand dari bawah kendaraan. Gambar 41. Mendongkrak kendaraan 59e. Keraskan mur roda dengan urutan seperti pada gambar disamping ini, Torsi 600 kgf-cm 59 43 Mur Hub 1 13 134 42 43 52 25 FOUR WHEEL NUTS FIVE WHEEL NUTSGambar 42. Urutan Pemasangan Baut Kencangkan setiap mur roda dengan kunci mur roda dan periksa jika ada yang kendor. Jika ada yang longgar, kencangkan sampai putaran yang ditentukan. Putaran untuk mengencangkan - - 4,800 Gambar 43. Pengencangan mur roda2. Metode pengencangan baut Metode pengencangan baut ada dua, yaitu metode elastic region konvensional dan metode plastic region angle torque. a. Metode elastic region Pada metode ini momen pengencangan bertambah sesuai dengan putaran sudut baut, bila baut dikeraskan melebihi elastic region hanya sudut putaran yang bertambah tetapi momennya tetap. b.Metode plastic region 60Pada tipe mesin tertentu, baut cylinder head dan main cap bearingdikencangkan dengan metode plastic region. Pada metode ini,pertama baut dikencangkan pada momen yang mendekati yieldpoint titik getas, kemudian diputar lagi sampai melewati yieldpoint. Baut tipe ini menghalangi tegangan aksial di daerah plasticregion. DAERAH ELASTIS DAERAH PLASTIS VARIASI KECILTEKANAN AKSIAL BAUT PATAH VARIASI TITIK BESAR GETAS PEMANJANGAN BAUT Grafik 1. Metode Pengencangan Bautc. Rangkuman 4 1. Prosedur Pemasangan Ban a. Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal. b. Pompa ban dengan kompresor dengan tekanan yang sesuai dengan peruntukan ban menurut spesifikasi. c. Posisikan roda pada lubang baut-baut roda sehingga posisinya tepat dan benar sesuai dengan tanda pemasangannya. d. Dongkraklah kendaraan dan kemudian ambil stand dari bawah kendaraan. 61e. Keraskan mur roda dengan urutan seperti pada gambar disamping ini, Torsi 600 kgf-cm 59 43 2. Metode pengencangan baut Metode pengencangan baut ada dua, yaitu metode elastic region konvensional dan metode plastic region angle torque.d. Tugas 4. 1. Buatlah flow chart tentang prosedur pemasangan roda!e. Tes Formatif 4. 1. Jelaskan tentang prosedur pemasangan roda dan pengencangan mur roda ! 62f. Kunci Jawaban Formatif 4 1. Prosedur Pemasangan Ban a. Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal. b. Pompa ban dengan kompresor dengan tekanan yang sesuai dengan peruntukan ban. Peralatan yang perlu disiapkan antara lain Tire gauge alat ukur tekanan ban, Chuck udara untuk ban, udara bertekanan, kunci roda dan jack stand. c. Tempatkan roda pada lubang baut-baut roda sehingga posisinya tepat dan benar sesuai dengan tanda pemasangannya. d. Dongkraklah kendaraan dan kemudian ambil stand dari bawah kendaraan. 63e. Keraskan mur roda dengan urutan seperti pada gambar disamping ini, Torsi 600 kgf-cm 59 43 Kencangkan setiap mur roda dengan kunci mur roda dan periksa jika ada yang kendor. Jika ada yang longgar, kencangkan sampai putaran yang ditentukan. Putaran untuk mengencangkan - 4,000 - 4,800 64g. Lembar Kerja 4 1. Alat dan Bahan a. Ban mobil lengkap dengan ban dalam dan peleknya b. Alat ukur tekanan ban dan kunci roda c. Lap/majun 2. Keselamatan Kerja a. Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya. b. Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja. c. Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja. d. Gunakan tekanan kompresor sesuai tekanan yang diizinkan. e. Bila perlu mintalah buku manual dari ban yang menjadi training object. f. Gunakanlah jack stand untuk menyangga kendaraan. 3. Langkah Kerja a. Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan efisien. b. Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti. c. Lakukan pemasangan roda sesuai prosedur yang benar! d. Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas. e. Buatlah catatan penting kegiatan praktek secara ringkas. 4. Tugas a. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan belajar 4! b. Buatlah laporan kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas! 65BAB III EVALUASIA. PERTANYAAN komponen- 1. Gambarkan konstruksi dasar ban, berikan keterangan komponennya ! 2. Jelaskan prosedur pelepasan dan pemasangan roda !B. KUNCI JAWABAN 1. Konstruksi dasar Carcass Cassing Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban dan benturan. Carcass terdiri dari ply layer dari tire cord lembaran anyaman paralel dari bahan yang kuat yang direkatkan menjadi satu dengan karet. Cord pada ban-ban bus atau truck biasanya dibuat dari nylon atau baja, sedangkan untuk mobil-mobil penumpang kecil biasanya terbuat dari polyester atau Tread Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi carcass terhadap keausan dan kerusakan yang disebabkan oleh permukaan jalan. Ini adalah bagian yang langsung berhubungan dengan permukaan jalan dan menghasilkan 66tahanan gesek yang memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke permukaan jalan. Pola tread terdiri dari alur yang terdapat pada permukaan tread, dan dirancang untuk memperbaiki kemampuan ban dalam memindahkan gaya ke permukaan Sidewall Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi Carcass terhadap kerusakan dari luar. Sebagai bagian ban yang paling besar dan paling fleksibel, sidewall secara terus menerus melentur di bawah beban yang dipikulnya selama berjalan. Di sidewall tercantum nama pabrik pembuat, ukuran ban, dan informasi Breaker Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan Tread yang memperkuat daya rekat keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke Carcass dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply. Ban untuk bus dan truck serta truck ringan menggunakan breaker yang terbuat dari nylon, sedangkan untuk mobil penumpang menggunakan bahan Belt Rigid Breaker Ini adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk menahan Carcass dengan kuat. Ban untuk mobil penumpang menggunakan rigid breaker yang tersusun dari kawat baja, rayon atau polyester, sedangkan untuk bus dan truck menggunakan rigid breaker dari kawat Bead Untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja, sisi bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang disebut kawat bead. Udara bertekanan di dalam ban mendorong bead keluar pada rim pelek dan tertahan kuat disana. Bead dilindungi dari kerusakan karena gesekan dengan pelek dengan jalan memberinya lapisan karet keras yang disebut Chafer strip. 67Flipper Bead Wire Chafer Bead Toe Bead Heeel Bead Base2. Prosedur prosedur pelepasan dan pemasangan roda. a. Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal. b. Pompa ban dengan kompresor dengan tekanan yang sesuai dengan peruntukan ban menurut spesifikasi. c. Posisikan roda pada lubang baut-baut roda sehingga posisinya tepat dan benar sesuai dengan tanda pemasangannya. d. Dongkraklah kendaraan dan kemudian ambil stand dari bawah kendaraan. e. Keraskan mur roda dengan urutan seperti pada gambar disamping ini, Torsi 600 kgf-cm 59 43 KRITERIA KELULUSAN Aspek Skor Bobot Nilai Keterangan 1-10 5Kognitif soal no 1 s/d 2 1 Syarat lulus,Ketelitian pemeriksaan nilai minimal 70pendahuluan 2Ketepatan prosedur melepas, dengan skormemasang dan menyetel 1 setiap aspekroda 1Ketepatan waktu minimal 7Keselamatan kerja Nilai AkhirKeterangan tidak lulusTidak = 0 nol lulusYa = 70 100 68Kategori Kelulusan 70 79 memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan80 89 memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan90 100 di atas minimal tanpa bimbingan 69BAB IV PENUTUP Peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapatmelanjutkan ke modul berikutnya. Sebaliknya, apabila peserta diklat dinyatakantidak lulus, maka peserta diklat harus mengulang modul ini dan tidakdiperkenankan untuk mengambil modul selanjutnya. Jika peserta diklat telah lulus menempuh modul ini, maka peserta diklatberhak memperoleh serfikat kompetensi Melepas, Memasang, dan MenyetelRoda. 70DAFTAR PUSTAKAAnonim. 1992. Basic Knowledge of Tire. Bogor PT. Bridgestone Tire 1992. Bridgestone Tire Advisor. Bogor PT. Bridgestone Tire 1992. Bridgestone Tire Maintenance. Bogor PT. Bridgestone Tire 1987. Dasar-dasar Automotive. Jakarta PT. Toyota – Astra 1995. Materi Pelajaran Chassis Group Step 2. Jakarta PT. Toyota – Astra 1995. New Step 1 Training Manual. Jakarta PT. Toyota – Astra K. Tobold & Larry Johnson. 1977. Automotive Encyyclopedia. South Holland The Good Heart – Wilcox Company Inc. Publisher. 71
0% found this document useful 0 votes2 views36 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2 views36 pagesMelepas Dan Memasang Roda Mobil Serta Perawatan BanJump to Page You are on page 1of 36 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 9 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 16 to 33 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
1PEMBONGKARAN, PERBAI KAN DAN PEMASANGAN BAN LUAR DAN BAN DALAM BAGI AN PROYEK PENGEMBANGAN KURI KULUM DI REKTORAT PENDI DI KAN MENENGAH KEJURUAN DI REKTORAT JENDERAL PENDI DI KAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDI DI KAN NASI ONAL 2004 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BI DANG KEAHLI AN TEKNI K MESI N PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K MEKANI K OTOMOTI F KODE MODUL 2KATA PENGANTAR Modul Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Ban Dalam digunakan sebagai panduan kegiatan belajar untuk membentuk salah satu kompetensi, yaitu Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Ban Dalam . Modul ini dapat digunakan untuk peserta diklat Program Keahlian Mekanik Otomotif. Modul ini memberikan latihan untuk mempelajari membongkar, memperbaiki dan memasang ban luar dan ban dalam . Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang membongkar, memasang dan mengganti ban dalam dan luar. Kegiatan belajar 2 membahas tentang memeriksa ban dalam dan luar untuk menentukan perbaikan, dan Kegiatan belajar 3 membahas tentang melaksanakan perbaikan ban dalam atau ban luar . Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Semoga modul ini banyak memberikan manfaat. Yogyakarta, Desember 2004 Penyusun, Tim Fakultas Teknik 3DAFTAR I SI MODUL Halaman HALAMAN SAMPUL ………i HALAMAN FRANCI S ………ii KATA PENGANTAR ………iii DAFTAR I SI ………v PETA KEDUDUKAN MODUL ………vii PERI STI LAHAN/ GLOSSARY………x I . PENDAHULUAN ………1 A. DESKRI PSI ……… 1 B. PRASYARAT ………1 C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ………2 1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat ………2 2. Petunjuk Bagi Guru ………3 D. TUJUAN AKHI R ………3 E. KOMPETENSI ………3 F. CEK KEMAMPUAN ………7 I I . PEMELAJARAN ………8 A. RENCANA BELAJAR PESERTA DI KLAT ……… 8 B. KEGI ATAN BELAJAR ………8 1. Kegiatan Belajar 1 Membongkar , Memasang dan Mengganti Ban Dalam dan Ban Luar ...……… 8 a. Tujuan kegiatan belajar 1 ………. 8 b. Uraian materi 1 ………8 c. Rangkuman 1 ………30 d. Tugas 1 ………31 e. Tes formatif 1 ………31 f. Kunci jawaban formatif 1 ………32 g. Lembar kerja 1 ………39 4b. Uraian materi 2 ………41 c. Rangkuman 2 ………55 d. Tugas 2 ………58 e. Tes formatif 2 ………58 f. Kunci jawaban formatif 2 ………59 g. Lembar kerja 2 ………64 3. Kegiatan Belajar 3 Melaksanakan Perbaikan Ban Dalam atau Ban Luar ………... 66 a. Tujuan kegiatan belajar 3 ……….. 66 b. Uraian materi 3 ………66 c. Rangkuman 3 ………72 d. Tugas 3 ………73 e. Tes formatif 3 ………73 f. Kunci jawaban formatif 3 ………74 g. Lembar kerja 3 ………78 I I I . EVALUASI ………80 A. PERTANYAAN ………80 B. KUNCI JAWABAN ………81 C. KRI TERI A KELULUSAN ………87 I ………88 5PETA KEDUDUKAN MODUL A. Diagram Pencapaian Kompetensi Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada peserta diklat dalam kurun waktu tiga tahun, serta kemungkinan multi entry–multi exit yang dapat diterapkan. O P K R -4 0 -0 1 9 6Keterangan Diagram Pencapaian Kompetensi Kode Kompetensi Judul Modul OPKR 10-001B Pelaksanaan pemeliharaan/ servis komponen Pelaksanaan pemeliharaan/ servis komponen OPKR 10-002B Pemasangan sistem hidrolik Pemasangan sistem hidrolik OPKR 10-003B Pemeliharaan/ servis sistem hidrolik Pemeliharaan/ servis sistem hidrolik OPKR 10-005B Pemeliharaan/ servis dan per-baikan kompresor udara dan komponen-komponennya Pemeliharaan/ servis dan per-baikan kompresor udara dan komponen-komponennya OPKR 10-006B Melaksanakan prosedur penge-lasan, pematrian, dan pemo-tongan dengan panas dan pemansan Melaksanakan prosedur pengelas-an, pematrian, dan pemotongan dengan panas dan pemansan OPKR 10-009B Pembacaan dan pemahaman gambar teknik Pembacaan dan pemahaman gambar teknik OPKR 10-010B Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur OPKR 10-016B Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja OPKR 10-017B Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja OPKR 10-018B Konstribusi komunikasi di tempat kerja Konstribusi komunikasi di tempat kerja OPKR 10-019B Pelaksanaan operasi penangan an secara manual Pelaksanaan operasi penanganan secara manual OPKR 20-001B Pemeliharaan/ servis engine dan komponen-komponennya Pemeliharaan/ ser vis engine dan komponen-komponennya OPKR 20-010B Pemeliharaan/ servis sistem pendingin dan komponen-komponennya Pemeliharaan/ servis sistem pendingin dan komponen-komponennya OPKR 20-011B Perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya Perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya OPKR 20-012B Overhaul komponen sistem pendingin Overhaul komponen sistem pendingin OPKR 20-014B Pemeliharaan/ servis sistem bahan bakar bensin Pemeliharaan/ servis sistem bahan bakar bensin OPKR 20-017B Pemeliharaan/ ser vis sistem injeksi bahan bakar diesel Pemeliharaan/ servis sistem injeksi bahan bakar diesel OPKR 30-001B Pemeliharaan/ servis kopling dan komponen-komponennya sistem pengoperasian Pemeliharaan/ servis kopling dan komponen-komponennya sistem pengoperasian OPKR 30-002B Perbaikan kopling dan komponen-komponennya Perbaikan kopling dan komponen-komponennya OPKR 30-003B Overhaul kopling dan komponen-komponennya Overhaul kopling dan komponen-komponennya OPKR 30-004B Pemeliharaan/ servis transmisi manual Pemeliharaan/ servis transmisi manual OPKR 30-007B Pemeliharaan/ servis transmisi otomatis 7Kode Kompetensi Judul Modul OPKR 30-010B Pemeliharaan/ servis unit final drive/ gardan Pemeliharaan/ servis unit final drive/ gardan OPKR 30-013B Pemeliharaan/ servis poros roda penggerak Pemeliharaan/ servis poros roda penggerak OPKR 30-014B Perbaikan poros penggerak roda Perbaikan poros penggerak roda OPKR 40-001B Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya OPKR 40-002B Pemeliharaan/ servis sistem rem Pemeliharaan/ servis sistem rem OPKR 40-003B Perbaikan sistem rem Perbaikan sistem rem OPKR 40-004B Overhaul komponen sistem rem Overhaul komponen sistem rem OPKR 40-008B Pemeriksaan sistem kemudi Pemeriksaan sistem kemudi OPKR 40-009B Perbaikan sistem kemudi Perbaikan sistem kemudi OPKR 40-012B Pemeriksaan sistem suspensi Pemeriksaan sistem suspensi OPKR 40-014B Pemeliharaan/ servis sistem suspensi Pemeliharaan/ servis sistem suspensi OPKR 4 0-016B Balans roda/ ban Balans roda/ ban OPKR 40-017B Melepas, memasang dan me-nyetel roda Melepas, memasang dan menyetel roda OPKR 40-019B Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam OPKR 50-001B Pengujian, pemeliharaan/ servis dan penggantian baterai Pengujian, pemeliharaan/ servis dan penggantian baterai OPKR 50-002B Perbaikan ringan pada rangkai-an/ sistem kelistrikan Perbaikan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan OPKR 50-007B Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring OPKR 50-008B Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan dan komponennya Pemasangan, peng ujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan dan komponennya OPKR 50-009B Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan assesoris Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan assesoris OPKR 50-011B Perbaikan sistem Pengapian Perbaikan sistem Pengapian OPKR 50-019B Memelihara/ servis sistem AC Air Conditioner Memelihara/ servis sistem AC Air Conditioner B. Kedudukan Modul Modul dengan kode OPKR-40-019B tentang “Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam” ini merupakan prasyarat untuk menempuh modul OPKR-40-016B, 8PERI STI LAHAN / GLOSSARY Aspek Rasio Aspect Ratio merupakan perbandingan antara tinggi penampang ban dengan lebar penampang ban, dinyatakan dalam satuan persen. Ban Bias merupakan ban yang dibuat dengan lapisan benang/ serat arah miring membentuk sudut 30o – 40o terhadap garis tengah ban. Ban Radial merupakan ban yang dibuat dengan lapisan serat tegak lurus dengan garis tengah ban, ditambah lapisan sabuk/ belt rigid breaker searah lingkar ban yang terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet untuk membuat tread lebih rigid. Ban Tubeless merupakan ban yang dalam penggunaannya tidak menggunakan ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang kedap udara. Bead Base adalah bagian bead yang datar, yang berada di antara bead toe dan bead heel. Bead Heel yaitu bagian bead yang kontak dengan pelek pada flens. Bead Toe merupakan bagian bead sebelah dalam. Bead Wire merupakan kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggi menjamin pemasangan ban ke pelek. Bead untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja, sisi bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang disebut kawat bead. Belt Rigid Breaker adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara 9Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan Tread yang memperkuat daya rekat keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke Carcass dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply. merupakan jenis kerusakan ban berupa terputusnya ply-cord pada sidewall, ker usakan dapat dilihat dari sisi dalam ban. Camber adalah kemiringan roda/ ban terhadap garis/ sumbu vertikal jika dilihat dari depan kendaraan. Carcass Cassing merupakan rangka ban, terdiri dari ply layer dari tire cord lembaran anyaman paralel dari bahan yang kuat yang direkatkan menjadi satu dengan karet. Chafer adalah lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah kerusakan karena gesekan dengan pelek. Flipper adalah pembungkus bead wire yang memiliki bentuk sedemikian rupa sehingga cocok dengan bentuk ban pada bead Memakai karet pengisi bead yang berbentuk segitiga. Front Wheel Alignment yaitu Penyetelan kedudukan alignment roda depan dapat memperbaiki stabilitas dan pengendalian kendaraan serta menghindari keausan ban yang tidak rata. Hydroplanning merupakan peristiwa yang terjadi pada saat ban melewati genangan air di jalan yang menjadi penyekat antara ban dengan permukaan jalan, sehingga mengurangi daya cengkeram ban road holding. PR Play Rating yaitu Rating merupakan satu istilah yang dipakai untuk menyatakan kekuatan ban, berdasarkan pada kekuatan 10BAB I PENDAHULUAN PSI Modul Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Dalam ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melakukan Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Dalam secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi a membongkar dan mengganti ban dalam dan luar, b memeriksa dan memperbaiki ban dalam dan luar, dan c memasang ban dalam dan luar. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang membongkar, memasang dan mengganti ban dalam dan luar. Kegiatan belajar 2 membahas tentang memeriksa ban dalam dan luar untuk menentukan perbaikan, dan Kegiatan belajar 3 membahas tentang melaksanakan perbaikan ban dalam atau ban luar. Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat memahami cara Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Dalam. Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR-40-019B antara lain adalah OPKR-40-017B PENGGUNAAN MODUL 11Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan belajar. b. Kerjakan setiap tugas formatif soal latihan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar. c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini 1 Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku. 2 Pahami setiap langkah kerja prosedur praktikum dengan baik. 3 Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi tentukan peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat. 4 Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar. 5 Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu. 6 Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula. d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan pemelajaran yang bersangkutan. 2. Petunjuk Bagi Guru 12a. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar. b. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar peserta diklat. d. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. AKHI R Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini peserta diklat diharapkan 1. Memahami cara m embongkar dan mengganti ban dalam dan luar. 2. Memahami cara memeriksa dan memperbaiki ban dalam dan luar. 3. Memahami cara memasang ban dalam dan luar . Modul OPKR-40-019 B membentuk subkompetensi membongkar, memasang dan mengganti ban dalam dan luar, memeriksa ban dalam dan luar untuk menentukan perbaikan, dan melaksanakan perbaikan ban dalam atau ban luar yang merupakan unsur untuk membentuk kompetensi Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan 13Tabel 1. Uraian Kompetensi Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Dalam Materi Pokok Pemelajaran Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Lingkup Belajar Sikap Pengetahuan Ketrampilan 1. Membongkar, memasang dan mengganti ban dalam dan luar. dan penggantian ban dalam dan luar dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen/ sistem lainnya. nformasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. yang tepat dilengkapi sesuai hasil pembongkaran dan penggantian. kegiatan pembongkaran, pemasangan dan penggantian dilaksanakan berdasarkan SOP Standard Operation Procedures, Undang -undang K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, peraturan perundang -undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan. keandalan perusahaan dalam hal perbaikan ban. 1. Tipe ban dalam dan ban luar beserta konstruksinya. sebagian atau tidak dapat diperbaiki. 3. Peraturan kelaikan jalan berhubungan 1. Cermat dan teliti dalam pelaksanaan keselamatan kerja. 1. Tipe ban dalam at au ban luar dan konstruksinya. 2. Prosedur pemeriksaan untuk menentukan kemampuan perbaikan keseluruhan, sebagian atau tidak dapat diperbaiki. 3. Keandalan perusahaan terhadap perbaikan ban. 4. Peraturan kelaikan jalan berhubungan pada ban dan pelek. 5. Prosedur pembongkaran dan penggantian. 6. Prosedur perbaikan ban dalam dan luar. 7. I nformasi teknik yang sesuai. 8. Persyaratan keamanan perlengkapan. 9. Kebijakan perusahaan. 10. Peraturan pemerintah yang ditetapkan. 11. Prosedur penanganan secara manual. 12. Persyaratan keselamatan 14Materi Pokok Pemelajaran Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Lingkup Belajar Sikap Pengetahuan Ketrampilan 2. Memeriksa ban dalam dan luar untuk menentukan perbaikan . 1. Pemeriksaan ban dalam atau luar dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan pada kelengkapan tempat kerja atau kendaraan. 2. I nformasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 3. Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeriksaan ban dalam dan luar. 4. Seluruh kegiatan pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan SOP Standard Operation Procedures, Undang-undang K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan. 5. Penilaian ban yang tepat terhadap keseluruhan atau bag ian kecil untuk menentukan perbaikan. 6. Mengetahui keandalan perusahaan dalam hal perbaikan ban. 1. Prosedur pemeriksaan ban dalam dan ban luar jenis biasa dan tubeless. 1. Cermat dan teliti dalam mengidentifikasi kerusakan dan perbaikan. jenis kerusakan pada ban biasa dan ban 15Materi Pokok Pemelajaran Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Lingkup Belajar Sikap Pengetahuan Ketrampilan 3. Melaksanakan perbaikan ban dalam atau ban luar. 1. Perbaikan ban dalam dan ban luar dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen/ sistem. 2. I nformasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 3. Perbaikan atau penggantian ban dalam atau luar dengan menggunakan metode dan perlengkapan yang telah disetujui, berdasarkan spesifikasi industri dan pabrik. 4. Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil perbaikan. 5. Seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP Standard Operation Procedures, Undang -undang K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, peraturan perundang -1. Cermat dan teliti dalam perbaikan. cara-cara perbaikan pada ban biasa dan ban tubeless. cara menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan aman. 1. Melaksanakan perbaikan ban dalam dan ban luar. 2. Melaksanakan cara menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan aman. 16F. CEK KEMAMPUAN Sebelum mempelajari modul OPKR- 40- 0 1 9 B, isilah dengan cek list ? kemampuan yang telah dimiliki peserta diklat dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan Tabel 2. Cek Kemampuan Jaw aban Sub Kompet ensi Pernyat aan Ya Tidak Bila jaw aban Ya’, kerjakan 1. Membongkar, memasang dan mengganti ban dalam dan luar. 1. Saya mampu menjelaskan tentang pembongkaran, pemasangan dan penggantian ban dalam dan luar. Soal Tes Formatif 1. 2. Memeriksa ban dalam dan luar untuk menentukan perbaikan. 2. Saya mampu menjelaskan tentang pemeriksaan ban dalam dan luar untuk menentukan perbaikan. Soal Tes Formatif 2. 3. Melaksanakan perbaikan ban dalam atau ban luar. 3. Saya mampu menjelaskan tentang perbaikan ban dalam atau ban luar. Soal Tes Formatif 3. Apabila peserta diklat menjawab Tidak, pelajari modul ini 17BAB I I PEMELAJARAN A. RENCANA BELAJAR PESERTA DI KLAT Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar. Tabel 3. Rencana Belajar Jenis Kegiatan Tanggal W akt u Tempat dalam dan luar. ban dalam dan luar untuk menentukan perbaikan. perbaikan ban dalam atau ban luar. B. KEGI ATAN BELAJAR 1. Kegiatan Belajar 1 Membongkar, Memasang dan Mengganti Ban Dalam dan Luar a. Tujuan Kegiatan Belajar 1 1 Peserta diklat dapat menjelaskan tipe ban dalam atau ban luar dan konstruksinya. 2 Peserta diklat dapat menjelaskan informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 3 Peserta diklat dapat menjelaskan prosedur pembongkaran dan penggantian ban dalam dan luar. b. Uraian Materi 1 18Kendaraan yang menggunakan ban pneumatik diisi dengan udara bertekanan. Ban adalah satu-satunya bagian kendaraan yang berhubungan permukaan jalan. Ban tidak dapat berdiri sendiri pada kendaraan, akan tetapi harus dipasang pada pelek supaya dapat dipergunakan. 1 BAN Ban mempunyai fungsi sebagai berikut a Menahan seluruh berat kendaraan. b Karena berhubungan dengan permukaan jalan, maka ban akan memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke jalan, dan juga mengontrol start, akselerasi, deselerasi, pengereman dan berbelok. c Mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak beraturan. KONSTRUKSI BAN Gambar berikut menunjukkan konstruksi dasar ban. 19a Carcass Cassing Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban dan benturan. Carcass terdiri dari ply layer dari tire cord lembaran anyaman par alel dari bahan yang kuat yang direkatkan menjadi satu dengan karet. Cord pada ban-ban bus atau truck biasanya dibuat dari nylon atau baja, sedangkan untuk mobil-mobil penumpang kecil biasanya terbuat dari polyester atau nylon. b Tread Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi carcass terhadap keausan dan kerusakan yang disebabkan oleh permukaan jalan. I ni adalah bagian yang langsung berhubungan dengan permukaan jalan dan menghasilkan tahanan gesek yang memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke permukaan jalan. Pola tread terdiri dari alur yang terdapat pada permukaan tread, dan dirancang untuk memperbaiki kemampuan ban dalam memindahkan gaya ke permukaan jalan. c Sidew all Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi Carcass terhadap kerusakan dari luar. Sebagai bagian ban yang paling besar dan paling fleksibel, sidewall secara terus menerus 20berjalan. Di sidewall tercantum nama pabrik pembuat, ukuran ban, dan informasi lainnya. d Breaker Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan Tread yang memperkuat daya rekat keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke Carcass dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply. Ban untuk bus dan truck serta truck ringan menggunakan breaker yang terbuat dari nylon, sedangkan untuk mobil penumpang menggunakan bahan polyester. e Belt Rigid Breaker I ni adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk menahan Carcass dengan kuat. Ban untuk mobil penumpang menggunakan rigid breaker yang tersusun dari kawat baja, rayon atau polyester, sedangkan untuk bus dan truck menggunakan rigid breaker dari kawat baja. f Bead Untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja, sisi bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang disebut kawat bead. Udara bertekanan di dalam ban mendorong bead keluar pada rim pelek dan tertahan kuat disana. Bead dilindungi dari kerusakan karena gesekan dengan pelek dengan jalan memberinya lapisan karet keras yang disebut Chafer strip. Konstruksi bead secara lebih rinci 21Chafer Bead Heel Bead Wire Bead Toe Flipper Bead Base Gambar 2. Konstr uksi Bead Flipper Pembungkus bead wire yang memiliki bentuk sedemikian rupa sehingga cocok dengan bentuk ban pada bead Memakai karet pengisi bead yang berbentuk segitiga. Bead Toe Bagian bead sebelah dalam. Bead Heel Bagian bead yang kontak dengan pelek pada flens. Bead Base Bagian bead yang datar, yang berada di antara bead toe dan bead heel. Chafer Lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah kerusakan karena gesekan dengan pelek. Bead Wire Kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggi menjamin pemasangan ban ke pelek. POLA TREAD Tread dibuat dengan berbagai macam pola dengan tujuan 22faktor yang timbul karena kondisi permukaan jalan serta jenis kendaraan yang menggunakannya. a Pola Rib Gambar 3. Pola Rib Rib berbentuk beberapa alur zig-zag paralel yang mengelilingi ban. Pola ini sangat cocok untuk berjalan di jalan dengan permukaan yang rata pada kecepatan tinggi highway bagi berbagai jenis mobil, mulai mobil penumpang kecil sampai bus dan truck. Karakteristik Pola Rib mempunyai tahanan gelinding rolling resistance yang kecil bagi ban, side-slipping resistance lebih besar sehingga kendaraan lebih mudah dikendalikan, suara yang ditimbulkan oleh ban kecil, dan tenaga tariknya kurang baik bila dibandingkan dengan ban yang menggunakan pola Lug. b Pola Lug Alur pola Lug adalah tegak lurus terhadap garis keliling ban. Pola ini banyak dipakai pada ban mesin konstruksi dan truck, dan pola tread ini cocok untuk berjalan pada 23Gambar 4. Pola Lug Karakteristik Pola Lug mempunyai tenaga tarik yang baik, tahanan gelinding rolling resistance ban cukup tinggi, tahanan terhadap side-slipping lebih kecil, tread pada daerah Lug lebih mudah aus tidak merata, dan suara ban lebih besar. c Pola Rib dan Lug Pola ini adalah gabungan dari Rib dan Lug dengan tujuan untuk memperbaiki kestabilan pengemudian, dan banyak dipakai pada ban-ban bus dan truck, dan cocok dijalankan pada jalan yang rata maupun tidak rata jalan berpasir dan berbatu. Gambar 5. Pola Rib – Lug Karakteristik Pola Rib yang melingkar pada keliling ban menstabilkan 24side-slipping, sedangkan pola Lug pada tepi ban memperbaiki kemampuan pengendar aan dan pengereman. Bagian Lug pada pola ini lebih mudah aus dengan tidak merata. d Pola Block Gambar 6. Pola Block Pada pola ini, tread terbentuk dari Block yang berdiri sendiri bebas. Pola ini banyak digunakan pada ban-ban salju, dan sekarang pola Block mulai digunakan pada ban radial-ply untuk mobil-mobil penumpang. Karakteristik Pola Block mempunyai kemampuan pengendaraan dan pengereman yang lebih baik, mengurangi slipping dan skidding pada jalan yang tertutup lumpur atau bersalju, cenderung lebih cepat aus jika dibanding dengan pola Rib dan Lug, rolling resistance sedikit lebih besar, dan tread lebih mudah aus tidak beraturan, terutama pada permukaan jalan yang keras. JENI S- JENI S BAN Menurut konstruksinya ban dikelompokkan sebagai berikut Klasifikasi menurut cara penyusunan ply-cord yang membentuk carcass ban bias-ply cross-ply tire dan ban 25Klasifikasi menurut caranya menyimpan udara ban dengan ban dalam Tube Type dan ban tanpa ban dalam Tubeless. a Klasifikasi ban menurut cara penyusunan ply- cord Ban Bias Ban ini dibuat dengan lapisan benang/ serat arah miring membentuk sudut 30o – 40o terhadap garis tengah ban. Memiliki tapak tread dengan daya serap benturan yang baik sehingga memberikan kenyamanan berkendaraan. Adapun ketahanan terhadap keausan dan guncangan rol tidak sebaik ban radial. Ban Radial Lapisan serat pada ban ini tegak lurus dengan garis tengah ban, ditambah lapisan sabuk/ belt rigid breaker searah lingkar ban yang terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet untuk membuat tread lebih rigid. Gambar 7. Ban Bias dan Ban Radial RADI AL CORD BELT 26Perbedaan Ban Bias dan Ban Radial Tabel 4. Perbedaan Ban Bias dan Ban radial Ban Bias Ban Radial a Dinding samping lebih tebal kaku dibandingkan dengan ban radial b Telapak kurang kaku dibandingkan dengan ban radial c Dinding samping tebal akan mengurangi kelenturan, setiap gerakan akan mempengaruhi penampang telapak ban d Pada saat menikung, sebagian telapak terangkat, sehingga mengurangi kekuatan kontak telapak dengan permukaan jalan a Dinding samping ban tidak tebal lentur b Telapak ban lebih kaku c Waktu kendaraan menikung, gaya menyamping diserap oleh dinding ban yang lentur, sehingga tidak mempengaruhi kedudukan telapak ban dengan permukaan jalan Struktur Ban Bias dan Ban Radial Tabel 5. Struktur Ban Bias dan Ban Radial Struktur Konst ruksi Mat erial Bias Arah benang carcass bersilangan terhadap garis keliling ban & memakai breaker Carcass & Breaker - Polyester, atau - Nylon Radial Benang carcass diarahkan melingkar, sehingga telapak menjadi kokoh Perbandingan Prestasi Tabel 6. Perbandingan Prestasi Ban Radial dan Ban Bias Radial Bias a Umur pemakaian lebih lama b Peningkatan panas ban kecil c Stabilitas pengendalian baik Secara keseluruhan prestasi ban bias merata, misalnya Kelebihan a Daya pengereman lebih baik b Hambatan gesekan rolling resistance kecil & ketahanan ban pada kecepatan tinggi lebih baik c Hemat bahan bakar a Kenyamanan cukup baik b Umur ban dan kemampuan 27Radial Bias Kekurangan - Pada kecepatan rendah, kenyamanannya berkurang & pengemudian terasa berat b Klasifikasi ban menurut caranya menyimpan udara Ban Biasa Dengan Ban Dalam Tube Type Di dalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban. Katup atau pentil air valve yang menonjol keluar melalui lubang pelek menjadi satu dengan ban dalam. Sidewall pada ban radial lebih fleksibel agar mudah terjadi deformasi. Sebagai kompensasi, maka pada ban dalam untuk ban radial lebih kuat dari pada ban biasa. Ban Tubeless Ban Tubeless ban tanpa ban dalam tidak menggunakan ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang ked ap udara. Karena ban tubeless tidak menggunakan ban dalam, maka pentil air valve langsung dipasang pada pelek. a. Ban dengan Ban Dalam b. Ban Tubeless 28Perbedaan Ban Tube Type dengan Ban Tubeless Tabel 7. Perbedaan Ban Tube Type dengan Ban Tubeless Keuntungan Ban Tubeless 1 Bila ban tertusuk paku atau benda tajam lainnya, ban tidak menjadi kempes sekaligus karena lapisan dalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri. Sekalipun tertusuknya pada saat kendaraan berjalan, biasanya tekanan udaranya tidak turun tiba-tiba sehingga pengemudi tidak kehilangan kontrol kendaraan. Gambar 9. Keuntungan Ban Tubeless 2 Karena udara dalam ban berhubungan langsung dengan rim, transfer radiasi panas akan lebih baik. Dengan dihilangkannya ban dalam, flap dan side ring ban menjadi lebih ringan. Tube Type Tubeless Type 1. Memakai ban dalam. 2. Pada bagian beadnya tidak ada air seal. 1. Memakai inner liner yang berfungsi sebagai pengganti ban dalam. 29KODE UKURAN BAN Pada sidewall biasanya terdapat kode yang menunjukkan lebar ban, diameter dalam diameter pelek, dan ply rating. Untuk ban kecepatan tinggi terdapat kode tambahan misalnya H, S, dan seterusnya, dan pada ban radial terdapat Huruf R. diantaranya ada pula yang mencantumkan aspect ratio. Gambar 10. Posisi Pengukuran Ban PENTI NG ! 30Contoh Pengkodean Ban dan Cara Membacanya ? Sistem Kode Ban I SO I nternational Standardization Organization 1 Lebar ban dalam I nchi Ban Bias atau milimeter Ban Radial 2 Kecepatan maksimum yang diizinkan 3 Diameter pelek dalam inchi 4 Kapasitas maksimum membawa beban dalam satuan Ply Rating 5 Aspect ratio tinggi/ lebar ban dalam persen 6 Ban Radial 7 Kapasitas mengangkut beban Load I ndex SIMBOL KECEPATAN DAN INDEKS BEBAN Tabel 8. Simbol Kecepatan dan I ndeks Beban Ban 31PR PLAY RATING Rating merupakan satu istilah yang dipakai untuk menyatakan kekuatan ban, berdasarkan pada kekuatan serat katun yang ditentukan oleh JI S. Semakin banyak jumlah lapisan, semakin tinggi kekuatan ban. Dengan kata lain, jumlah ini menyatakan berapa banyak lapisan benang katun carcass yang membentuk kerangka ban yang sama. 14PR tidak berarti bahwa ban mempunyai 14 lapisan serat katun. Sebagai contoh Ukuran Ban 500 – 12 8 MR Jenis Cord Cotton Nylon Daya Angkut Max. 485 kg 485 kg Jumlah lapis 8 Plies 4 Plies Nilai Lapis 8 PR 8 PR Ply rating Load Range 2 A 4 B 6 C Gambar 1 1. Ply Rat ing ASPEK RASI O / SERI / PROFI L Aspek Rasio Aspect Ratio merupakan perbandingan antara tinggi penampang ban dengan lebar penampang ban, 32Sebagai Contoh Ukuran Ban 175/65 R 13 Tinggi Penampang T 114 mm Lebar Penampang L 175 mm Gambar 12. Aspek Rasio Ban 2 PELEK Pelek merupakan komponen yang vital bagi keselamatan dalam pengemudian, sehingga harus cukup kuat menahan beban vertikal dan beban samping, gaya pengendaraan dan pengereman, serta berbagai gaya yang menumpunya. Pelek juga harus seringan mungkin dan harus balance sehingga dapat berputar dengan mulus pada kecepatan tinggi dengan rim yang dirancang dengan tepat agar dapat menahan ban dengan kuat. Pelek diikat dengan kuat pada baut tanam hub bolt yang dipasang pada axle hub dengan mur roda. Mur roda dibuat 33posisinya dengan tepat dan center secara otomatis pada axle hub saat pemasangan. Gambar 13. Ko nstruksi Pelek Tipe Pelek Pelek dapat dibedakan menurut metode pembuatan dan bahannya. Ada dua tipe yang umumnya digunakan sekarang, yaitu baja press dan campuran besi tuang cast-light alloy. a Pelek Baja Press Pelek tipe pressed-steel disc wheel ini terdiri atas rim yang dilas ke disc. Disc dibuat dari lembaran baja yang dipres. Konstruksi seperti ini mudah untuk diproduksi dalam jumlah yang banyak. Pada umumnya mobil menggunakan tipe ini karena tahan lama dan kualitasnya merata. 34Pelek cast light-alloy disc wheel ini terbuat dari bahan campuran terutama dari alumunium atau magnesium. Pada umumnya digunakan untuk mengurangi berat, dan menambah penampilan kendaraan. 3 PROSEDUR PEMBONGKARAN DAN PENGGANTI AN BAN DALAM DAN LUAR Pembongkaran ban dari pelek diperlukan apabila terjadi kebocoran ban, mengganti ban dengan yang baru, merubah posisi ban yang terkikis satu sisi dan penggantian ban apabila terjadi cacat atau kerusakan tread ban. Sebelum menekan sidew all dari ban, perlu diperhatikan keselamatan kerja sebagai berikut a Rim dan ban dalam kondisi bersih, kering dan kondisinya baik. Apabila perlu, lepaskan pemberat balansing termasuk pemberat yang menggunakan model perekat. Hal lain yang perlu diperhatikan, 1 Cek ban dan tread dari kerusakan, 2 Cek rim dan bead dari kerusakan/ perubahan bentuk. Untuk pelek racing dari bahan alumunium alloy, bagian sisi ring perlu dicek kerataannya. b Tambahkan sabun colek pada permukaan kontak rim dengan tepi ban perlu diberi pelumas khusus/ sabun colek untuk memudahkan dalam proses pelepasan ban terhadap pelek. c Gantilah ban dalam dengan ban dalam yang baru. d Ukuran ban harus sesuai dengan ukuran rim. e Sebelum melakukan pelepasan ban, angin harus 35f Untuk membersihkan ban di atas mesin dilarang menggunakan air/ udara bertekanan. Prosedur Pembongkaran Ban dari Pelek Ban Biasa a Pasang ban yang telah kempes pada sisi samping mesin. b Posisikan bilah penekan 3 dengan menggeser handle 4 pada sisi samping ban berjarak 5 mm dari rim. c Selama proses pengepresan, tangan tidak berada di posisi samping ban karena berbahaya. d Tekan pedal 2, maka bilah nekan 3 akan menekan sidewall dengan tekanan yang cukup kuat sampai kedua bead lepas dari rim. e Tempatkan roda di atas mesin, tekan pedal 3 sampai posisi pelek terjepit dengan kuat. f Posisikan pengait pelepas ban 2, 2 mm di atas rim. g Gunakan sendok ban 1 untuk mencongkel sisi samping ban dan menepatkan Gbr. 16. f Gbr. 14. a – d 36dengan pengait 2 sampai pengait masuk ke dalam bead. h Tekan pedal pemutar 3, maka mesin akan memutarkan ban berlawanan arah jarum jam anticlock wise, maka bead akan terlepas dari rim. i Keluarkan ban dalam dari pelek dengan menarik secara perlahan. j Untuk melepas bead sisi bawah, tempatkan pengait pada rim sisi bawah. k Tekan pedal 3, maka mesin akan berputar berlawanan arah jarum jam dan ban akan terlepas dari peleknya. Prosedur Pemasangan Ban a Tempatkan pelek di atas mesin. b Tempatkan ban di atas pelek, masukkan bead ke salah satu sisi samping pelek. c Tempatkan tuas pemasang pada bead sisi bawah dan tekan pedal pemutar, maka mesin akan berputar searah jarum jam, maka bead bawah akan terpasang pada pelek. Gbr. 17. g Gbr. 18. j 37d Masukkan ban dalam dan tepatkan pentil pada lubangnya sampai posisi tegak lurus terhadap pelek. e Pasang tuas pengait pemasang, setel posisi tuas 2 mm di sisi atas rim. f Tekan pedal pemutar panah kanan, maka mesin akan berputar searah jarum jam, secara perlahan ban akan terpasang pada pelek. g Posisikan ban luar terhadap pelek dengan cara menekan sisi bead, maka ban akan tertata rapi pada peleknya. h Pasang katup pentil ban dengan menggunakan kunci pentil. i Pompa ban dengan kompresor dengan tekanan yang sesuai dengan peruntukan ban. Gbr. 20. f 38Tabel 9. Standar Tekanan Ban Dingin Ukuran ban Tekanan udara kg/ cm 2 depan & belakang 11/ CATATAN Ban- ban Dengan Pola Unidirect ional I ni adalah ban-ban yang mempunyai pola tread disesuaikan den gan arah putaran ban. Alur ke samping pada ban dibuat searah untuk meningkatkan kemampuan ban pada jalan basah. Karena ban ini lebih mudah membuang air. Kemampuan ban ini di jalan basah menjadi tidak baik bila pemasangan ban arahnya terbalik. Gambar 22. Ban dengan Pola Unidirectional 4 PEMI LI HAN BAN LUAR DAN DALAM UNTUK PENGGANTI AN BAN Pemilihan ukuran, kelas & penggunaan ban luar, harus disasarkan kepada hal-hal sebagai berikut a Ketentuan dari pabrik pembuat kendaraan. b Anjuran dari pabrik ban atau asosiasi perusahaan ban 39Petunjuk Pemakaian Ban Luar a Gunakan ban dengan ukuran, kelas, konstruksi, pola telapak & merek yang sama pada satu kendaraan. b Jangan gunakan ban dengan klasifikasi yang berbeda pasa satu kendar aan. c Hindari pemasangan dengan konstruksi yang berbeda pada satu kendaraan. d Bila pemakaian ban campuran sulit dihindari, harap ikuti petunjuk pemakaian ban campuran. Pemilihan Ban Dalam a Ukuran ban dalam harus sesuai dengan ukuran ban luarnya. b ban dalam bar u dipasangkan dengan ban luar baru. c Gunakan merek ban dalam yang sama dengan merek ban luarnya. d Pilih ban dalam dengan pentil yang sesuai dengan klasifikasi ban luar dan jenis peleknya. Pakailah isi pentil yang sesuai dengan jenis pentilnya dan selalu gunakan penutup pentil. c. Rangkuman 1 1 Ban mempunyai fungsi menahan seluruh berat kendaraan, memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke jalan, dan juga mengontrol start, akselerasi, deselerasi, pengereman dan berbelok, juga mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak beraturan. 2 Konstruksi dasar ban terdiri dari Carcass casing, Tread, Sidewall, Breaker, dan bead. 404 Menurut konstruksinya, ban dikelompokkan sebagai berikut ban bias-ply cross-ply tire, ban radial-ply dan ban belted bias. Menurut caranya menyimpan udara ban dengan ban dalam Tubed dan ban tanpa ban dalam Tubeless. Pembongkaran dan Penggantian Ban Dalam dan Luar Pembongkaran ban dari pelek diperlukan apabila terjadi kebocoran ban, mengganti ban dengan yang baru, merubah posisi ban yang terkikis satu sisi dan penggantian ban apabila terjadi cacat atau kerusakan tread ban. d. Tugas 1. 1. Jelaskan makna dari kode ban di bawah ini ! a. 250/ 70 R 17 - 120 110 O b. 10-18 - 18PR e. Tes Formatif 1 1 Jelaskan jenis-jenis ban menurut konstruksinya, dengan sketsa konstruksi bagian-bagiannya ! 2 Gambarkan konstruksi dasar sebuah ban lengkap dengan keterangannya ! 3 Jelaskan prosedur pembongkaran dan penggantian ban 41f. Kunci Jaw aban Formatif 1 1 Jenis-jenis ban menurut konstruksinya. Menurut konstruksinya ban dikelompokkan sebagai berikut a Klasifikasi menurut cara penyusunan ply-cord yang membentuk carcass ban bias-ply cross-ply tire dan ban radial-ply. b Klasifikasi menurut caranya menyimpan udara ban dengan ban dalam Tube Type dan ban tanpa ban dalam Tubeless. Ban Bias Dibuat dengan lapisan benang/ serat arah miring membentuk sudut 30o – 40o terhadap garis tengah ban. Memiliki tapak tread dengan daya serap benturan yang baik sehingga memberikan kenyamanan berkendaraan. Ban Radial Lapisan serat pada ban ini tegak lurus dengan garis tengah ban, ditambah lapisan sabuk/ belt rigid breaker searah lingkar ban yang terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet untuk membuat tread lebih rigid. Ban Biasa Dengan Ban Dalam Tube Type Di dalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban. Katup atau pentil RADI AL CORD BELT 42air valve yang menonjol keluar melalui lubang pelek menjadi satu dengan ban dalam. Sidewall pada ban radial lebih fleksibel agar mudah terjadi deformasi. Sebagai kompensasi, maka pada ban dalam untuk ban radial dibuat lebih kuat dari pada untuk ban biasa. Ban Tubeless Ban Tubeless ban tanpa ban dalam tidak menggunakan ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang kedap udara. Karena ban tubeless tidak menggunakan ban dalam, maka pentil air valve langsung dipasang pada pelek. 43a Carcass Cassing Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban dan benturan. Carcass terdiri dari ply layer dari tire cord lembaran anyaman paralel dari bahan yang kuat yang direkatkan menjadi satu dengan karet. Cord pada ban-ban bus atau truck biasanya dibuat dari nylon atau baja, sedangkan untuk mobil-mobil penumpang kecil biasanya terbuat dari polyester atau nylon. b Tread Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi carcass terhadap keausan dan kerusakan yang disebabkan oleh permukaan jalan. I ni adalah bagian yang langsung berhubungan dengan permukaan jalan dan menghasilkan tahanan gesek yang memindahkan gaya gerak dan gaya pengerem an kendaraan ke permukaan jalan. Pola tread terdiri dari alur yang terdapat pada permukaan tread, dan dirancang untuk memperbaiki kemampuan ban dalam memindahkan gaya ke permukaan jalan. c Sidew all Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi Carcass terhadap kerusakan dari luar. Sebagai bagian ban yang paling besar dan paling fleksibel, sidewall secara terus menerus 44berjalan. Di sidewall tercantum nama pabrik pembuat, ukuran ban, dan informasi lainnya. d Breaker Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan Tread yang memperkuat daya rekat keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke Carcass dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply. Ban untuk bus dan truck serta truck ringan menggunakan breaker yang terbuat dari nylon, sedangkan untuk mobil penumpang menggunakan bahan polyester. e Belt Rigid Breaker I ni adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan diletakkan seperti sarung m engelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk menahan Carcass dengan kuat. Ban untuk mobil penumpang menggunakan rigid breaker yang tersusun dari kawat baja, rayon atau polyester, sedangkan untuk bus dan truck menggunakan rigid breaker dari kawat baja. f Bead Untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja, sisi bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang disebut kawat bead. Udara bertekanan di dalam ban mendorong bead keluar pada rim pelek dan tertahan kuat disana. Bead dilindungi dari kerusakan karena gesekan dengan pelek dengan jalan memberinya lapisan karet keras yang 45Chafer Bead Heeel Bead Wire Bead Toe Flipper Bead Base Flipper Pembungkus bead wire yang memiliki bentuk sedemikian rupa sehingga cocok dengan bentuk ban pada bead Memakai karet pengisi bead yang berbentuk segitiga. Bead Toe Bagian bead sebelah dalam. Bead Heel Bagian bead yang kontak dengan pelek pada flens. Bead Base Bagian bead yang datar, yang berada di antara bead toe dan bead heel. Chafer Lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah kerusakan karena gesekan dengan pelek. Bead Wire Kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggi menjamin pemasangan ban ke pelek. 3 Prosedur pembongkaran dan penggantian ban dalam dan luar. Prosedur Pembongkaran Ban dari Pelek Ban Biasa a Pasang ban yang telah kempes pada sisi samping mesin. b Posisikan bilah penekan 3 dengan menggeser handle 46c Selama proses pengepresan, tangan tidak berada di posisi samping ban karena berbahaya. d Tekan pedal 2, maka bilah penekan 3 akan menekan sidewall dengan tekanan yang cukup kuat sampai kedua bead lepas dari rim. e Tempatkan roda di atas mesin, tekan pedal 3 sampai posisi pelek terjepit dengan kuat. f Posisikan pengait pelepas ban 2, 2 mm di atas rim. g Gunakan sendok ban 1 untuk mencongkel sisi samping ban dan menepatkan dengan pengait sampai pengait 2 masuk ke dalam bead. h Tekan pedal pemutar 3, maka mesin akan memutarkan ban berlawanan arah jarum jam anticlock wise, maka bead akan terlepas dari rim. i Keluarkan ban dalam dari pelek dengan menarik secara perlahan. j Untuk melepas bead sisi bawah, tempatkan pengait pada rim sisi bawah. k Tekan pedal 3, maka mesin akan berputar berlawanan arah jarum jam dan ban akan terlepas dari peleknya. Prosedur Pemasangan Ban pada Pelek a Tempatkan pelek di atas mesin. b Tempatkan ban di atas pelek, masukkan bead ke salah satu sisi samping pelek. c Tempatkan tuas pemasang pada bead sisi bawah dan tekan pedal pemutar, maka mesin akan berputar searah jarum jam, maka bead bawah akan terpasang pada 47d Masukkan ban dalam dan tepatkan pentil pada lubangnya sampai posisi tegak lurus terhadap pelek. e Pasang tuas pengait pemasang, setel posisi tuas 2 mm di sisi atas rim. f Tekan pedal pemutar panah kanan, maka mesin akan berputar searah jarum jam, secara perlahan ban akan terpasang pada pelek. g Posisikan ban luar terhadap pelek dengan cara menekan sisi bead, maka ban akan tertata rapi pada peleknya. h Pasang katup pentil ban dengan menggunakan kunci pentil. i Pompa ban dengan kompresor dengan tekanan yang 48g. Lembar Kerja 1 1 Alat dan Bahan a Mesin Pelepas Ban Tire changer b Sendok ban c Sabun colek d Ban mobil luar ring 13” e Ban dalam ring 13” f Pelek mobil ring 13” g Paselin h Lap / majun 2 Keselamatan Kerja a Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya. b I kutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja. c Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja. d Gunakan tekanan kompresor sesuai tekanan yang diizinkan. e Bila perlu mintalah buku manual dari ban yang menjadi training object. 3 Langkah Kerja a Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefisien mungkin. b Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti. c Lakukan pembongkaran, pemasangan dan mengganti 49d Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas. e Buatlah catatan- catatan penting kegiatan praktek secara ringkas. f Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang telah digunakan kepada petugas. 4 Tugas a Buatlah laporan kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas ! b Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh 502. KEGI ATAN BELAJAR 2 Memeriksa Ban Dalam dan Luar Untuk Menentukan Perbaikan. a. Tujuan Kegiatan Belajar 2 Peserta diklat memiliki kemampuan 1 Menjelaskan cara pemeriksaan ban dalam dan ban luar. 2 Mengidentifikasi jenis kerusakan pada ban biasa dan ban tubeless. 3 Menjelaskan prosedur perbaikan ban luar dan ban dalam. b. Uraian Materi 2 BATAS PEMAKAI AN BAN LUAR I ndikator Keausan Ban = Tread Wear I ndicator. I ndikator keausan ban adalah tonjolan di dalam tread yang jumlahnya empat sampai enam di sekeliling ban. Tingginya 1,6 sampai 1,8 mm dari dasar tread. Apabila keausan tread mencapai indikator, hal ini menunjukkan batas keausan ban dan saatnya ban harus diganti. Berikut ini merupakan alasan mengapa ban yang keausannya sudah mencapai TWI harus diganti. 51Hydroplanning Genangan air di jalan yang menjadi penyekat antara ban dengan permukaan jalan, sehingga mengurangi daya cengkeram ban road holding. Faktor yang mempengaruhi hydroplanning Aman Berbahaya 1 Kecepatan Rendah Tinggi 2 Tekanan Angin Tinggi Rendah 3 Alur Telapak Ban Ada alur Gundul Ban yang baik harus dapat mengalirkan air minimal sebanyak 4 s/ d 5 liter per detik, ketika kendaraan berkecepatan 60 km/ jam. Bila ketentuan tersebut tidak terpenuhi, maka kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi ialah 1 Terjadi peningkatan permukaan air di depan ban, 2 Bila kecepatan kendaraan meningkat, ban/ kendaraan akan berjalan di atas air terjadi Aquaplane / Hydroplane, 3 Daya cengkeram kurang, kendaraan tidak dapat dikendalikan dengan baik ada resiko slip, mengurangi kemampuan pengereman. Alur telapak ban dirancang sedemikian rupa untuk dapat membuang / mengalirkan air dengan baik, agar terjadi kontak area antara telapak ban dengan permukaan jalan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuangan air 1 Kedalaman alur telapak 2 Kelebaran alur telapak 3 Jumlah alur telapak 4 Jenis pola telapak 5 Kecepatan kendaraan 521 Posisi kedudukan bead kurang sempurna tidak melekat dengan baik. 2 Ketika menikung, ban mungkin lepas dari pelek. 3 Tidak dapat menjaga tekanan angin ban tubeless dengan sempurna. 4 Ban dalam mungkin koyak karena terjepit bead pada pelek yang lebih sempit. 5 Pada pelek yang lebih lebar, dinding samping ban terlalu tegang tidak lentur, sehingga pengendaraan menjadi keras. PEMAKAI AN PELEK YANG TI DAK SEMPURNA Pelek Standar Pelek Sempit Pelek Lebar Gambar 2 4. Posisi Ban Terhadap Pelek PENGGUNAAN BAN DAN PELEK YANG SESUAI 1 Ban luar radial harus memakai ban dalam radial. 2 Gunakan ban dengan spesifikasi teknis yang seragam. 3 Gunakan pelek ukuran standar, sesuai dengan ukuran ban. 4 Gunakan pelek Hump Rim untuk ban tubeless. 5 Mengemudi dengan cara yang wajar. PEMERI KSAAN BAN LUAR 1 Kesesuaian ban terhadap pelek yang digunakan. Ukuran ban harus sesuai dengan pelek yang digunakan. 53yang tertera pada sidewall dan dibandingkan dengan ukuran pelek yang digunakan. Ukuran pelek biasanya tertera pada pelek tersebut. Pemakaian pelek yang tidak sempurna akan mengakibatkan akibat seperti telah diuraikan di atas. 2 Pemeriksaan keausan ban. Keausan ban dapat dilihat dengan melihat indikator keausan ban pada tread. Apabila keausan tread mencapai indikator, hal ini menunjukkan batas keausan ban dan saatnya ban harus diganti. Gambar 2 5. Pemeriksaan Keausan Ban 3 Tekanan angin. Tekanan angin ban yang tidak sesuai akan m enyebabkan kerusakan pada ban dan memperpendek umur ban. Tekanan yang berlebihan akan menyebabkan berkurangnya kenyamanan pengendara, slip ke samping, irisan-dan pecah-pecah pada tread karena tumbukan, dan keausan yang cepat di bagian tengah tread. Tekanan angin ban yang kurang akan menyebabkan pemakaian bahan bakar boros, bagian luar tread/ shoulder menjadi lebih cepat aus, lepasnya ikatan ply-cord dari karet ban, dan keretakan pada daerah sidewall. 4 Kerusakan luar. Kerusakan luar dari ban merupakan 54Gambar 2 6. Pemeriksaan Kerusakan Luar Ban a Rib Tear Ada bagian alur Rib yang robek dan terlepas dari telapak ban. Tear Rib disebabkan posisi telapak ban tidak menapak ke permukaan jalan dengan sempurna, sehingga konsentrasi berat hanya bertumpu pada sebagian kecil telapak. Karena beban tidak sesuai dengan kekuatan bagian ban yang memikul, maka terjadi kerusakan. b Separation Pada bagian luar ban terjadi benjolan bagian yang menggelembung terutama pada shoulder, atau pada sidewall. I ni disebabkan terlepasnya ikatan ply-cord dari karet ban yang disebabkan beban berat, tekanan angin kurang dan kecepatan tinggi. c Terputusnya ply-cord pada sidewall, kerusakan dapat dilihat dari sisi dalam ban. Penyebab kerusakan ini adalah tekanan ban sangat kurang, sehingga terjadi 55regang tarik yang berulang-ulang menyebabkan ply-cord putus. Gambar 2 7. Rib Tear, Separat ion & CBU Macam dan Golongan Kerusakan Ban Luar Tabel 1 0 . macam dan Golongan Kerusakan Ban Luar Macam dan Kondisi kerusakan Penggolongan Ply-cord putus Berbahaya Mencapai benang / kanvas Berbahaya Retak alur Belum mencapai benang Hat i-hat i Mencapai benang / kanvas Berbahaya Rusak luar telapak Belum mencapai benang Hat i-hat i Mencapai benang / kanvas Berbahaya Retak dinding samping Belum mencapai benang Hat i-hat i Kerusakan bead Bead broken Berbahaya Lapisan ban terpisah separation Berbahaya Kebocoran/ perbaikan yang tidak sempurna pada ban tubeless Berbahaya 5 Keausan ban. Digolongkan menjadi dua, yaitu keausan karena umur pemakaian dan keausan yang tidak wajar. Tread yang aus secara merata merupakan keausan yang wajar yang terjadi karena umur pemakaian ban. Apabila tanda indikator keausan pada tread sudah terlihat, ban perlu diganti baru. Berikut ini merupakan keausan yang tidak wajar yang terjadi 56a Ban Aus Pada Shoulder Atau Di Tengah Penyebab utama keausan ban yang terpusat pada shoulder atau di tengah adalah kesalahan tekanan ban. Kalau tekanan ban terlalu rendah, maka bagian tengah akan cekung, dan beban akan tertumpu pada shoulder sehingga akan aus lebih cepat daripada bagian tengah. Beban yang berlebihan juga akan berakibat sama. Kalau tekanan ban terlalu tinggi, bagian tengah ban menjadi cembung, dan sebagian besar beban akan tertumpu di tengah sehingga keausannya lebih cepat daripada bagian shoulder. Gambar 28. Aus Pada Tengah Tread dan Pada Shoulder b Keausan Ban Sebelah Dalam Atau Sebelah Luar 1Keausan karena menikung, seperti terlihat di bawah adalah yang disebabkan karena berbelok dengan kecepatan yang berlebihan. Ban tergelincir dan mengakibatkan jenis keausan diagonal. I ni adalah masalah yang paling sering terjadi. Satu-satunya cara pencegahannya adalah pengemudi harus memper -lambat kendaraan pada saat membelok. 2Deformasi atau kelonggaran yang berlebihan pada bagian suspensi akan mempengaruhi front wheel alignment, dan mengakibatkan keausan ban tidak 57Gambar 2 9. Aus Sebelah Dalam dan Luar 3Kalau sebelah tread keausannya lebih cepat dari yang lain, penyebab utamanya adalah mungkin camber tidak tepat. Karena besarnya bidang singgung ban dengan jalan tergantung pada besarnya beban, ban dengan camber positip, diameter sebelah luarnya lebih kecil daripad a sebelah dalam. Akibatnya, tread bagian luar akan slip pada jalan untuk mengejar jarak tempuh yang sama untuk tread bagian dalam. Kejadian slip ini mengakibatkan keausan yang berlebihan di sebelah luar tread. Untuk ban dengan camber negatip, keausan tread di sebelah dalam akan lebih cepat. c Keausan Akibat Toe- I n Atau Toe- Out Aus Berbulu Penyebab utama aus berbulu pada tread ban adalah penyetelan toe-in yang tidak tepat. Toe-in yang terlalu besar akan memaksa roda slip keluar dan menggesek bidang singgung tread bagian dalam pada permukaan jalan, ini menyebabkan terjadinya keausan toe-in. permukaan tread akan membentuk susunan seperti bulu seperti terlihat pada gambar di bawah ini. I ni dapat diketahui dengan jalan mengusapkan tangan pada tread dari bagian dalam ke bagian luar ban. 58Gambar 3 0. Keausan Ban Akibat Toe – in Dalam hal lain, toe-out yang berlebihan akan menarik ban ke dalam dan menggesek bidang singgung tread bagian luar pada permukaan jalan. Keausan toe-out yang terjadi bentuknya seperti gambar di bawah. Gambar 3 1. Keausan Ban Akibat Toe – out d Keausan Toe - and- Heel Keausan toe-and-heel adalah aus sebagian yang sering terjadi pada ban dengan pola tread block dan lug. Ban dengan tread berpola rib keausannya membentuk pola seperti gelombang. Karena ban yang bukan penggerak roda tidak memperoleh gaya penggerak, tetapi hanya gaya pengereman, keausannya cenderung membentuk pola toe-and-heel. Keausan seperti ini juga akan terjadi jika PENTI NG ! Kalau kedua ban menunjukkan keausan seperti ini, berarti penyetelan front end tidak tepat. Kalau hanya sebelah ban yang mengalami keausan seperti itu, kemungkinan penyebabnya adalah steering knuckle arm bengkok. I ni mengakibatkan toe-in atau toe-out sebelah ban lebih besar dari lainnya. Keausan Keausan 59rem secara berulang-ulang diinjak dan dilepaskan, yang mengakibatkan ban tergelincir pada jarak yang pendek berkali-kali. Gambar 3 2. Keausan Toe – and – Heel e Keausan Spot [Spot Wear Cupping ] Keausan spot membentuk lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda dan terjadi jika kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini terjadi karena tread roda mengalami slip pada interval yang teratur, seperti diterangkan di bawah. Kalau bearing roda, ball joint, tie rod end, dan lain-lain mengalami keausan yang berlebihan, atau kalau spindle bengkok, ban akan bergoyang pada titik tertentu di saat berputar dengan kecepatan tinggi, sehingga mengakibatkan gesekan yang kuat dan menyebabkan terjadinya keausan spot. Teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkan terjadinya pengereman pada interval yang teratur, dan ini mengakibatkan terjadinya keausan spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada ban.
KODE MODUL OPKR-40-019B SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF PEMBONGKARAN, PERBAIKAN DAN PEMASANGAN BAN LUAR DAN BAN DALAM BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004Page 2 and 3 KATA PENGANTAR Modul Pembongkaran, Page 4 and 5 . Uraian materi 2 ……………Page 6 and 7 Keterangan Diagram Pencapaian KompePage 8 and 9 PERISTILAHAN / GLOSSARY Aspek RasioPage 10 and 11 BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI ModuPage 12 and 13 a. Membantu peserta diklat dalam mePage 14 and 15 5 Sub Kompetensi Kriteria Unjuk KerPage 16 and 17 F. CEK KEMAMPUAN Sebelum mempelajarPage 18 and 19 Kendaraan yang menggunakan ban pneuPage 20 and 21 erjalan. Di sidewall tercantum namaPage 22 and 23 faktor yang timbul karena kondisi pPage 24 and 25 slipping, sedangkan pola Lug pada tPage 26 and 27 Perbedaan Ban Bias dan Ban Radial TPage 28 and 29 Perbedaan Ban Tube Type dengan Ban Page 30 and 31 Contoh Pengkodean Ban dan Cara MembPage 32 and 33 Sebagai Contoh Ukuran Ban 175/6Page 34 and 35 Pelek cast light-alloy disc wheelPage 36 and 37 dengan pengait 2 sampai pengait mPage 38 and 39 Tabel 9. Standar Tekanan Ban DingiPage 40 and 41 4 Menurut konstruksinya, ban dikelPage 42 and 43 air valve yang menonjol keluar mePage 44 and 45 erjalan. Di sidewall tercantum namaPage 46 and 47 c Selama proses pengepresan, tangaPage 48 and 49 g. Lembar Kerja 1 1 Alat dan BahanPage 50 and 51 2. KEGIATAN BELAJAR 2 Memeriksa BPage 52 and 53 1 Posisi kedudukan bead kurang semPage 54 and 55 Gambar 26. Pemeriksaan Kerusakan LuPage 56 and 57 a Ban Aus Pada Shoulder Atau Di TePage 58 and 59 Keausan Keausan Gambar 30. Keausan Page 60 and 61 PENTING ! Kanvas yang dipasang padPage 62 and 63 c Secara visual, periksa ban jika Page 64 and 65 Tabel 11. Tekanan Udara Standar DiPage 66 and 67 keausan ban tidak normal, dan sudutPage 68 and 69 f. Kunci Jawaban Formatif 2 1 JeniPage 70 and 71 Keausan Keausan Toe-out yang berlebPage 72 and 73 Periksa kesesuaian dengan ban luaPage 74 and 75 d Mintalah penjelasan pada instrukPage 76 and 77 Pasang pentil pada ban dan ban daPage 78 and 79 c Periksa secara visual apakah adaPage 80 and 81 Bersihkan sekeliling lubang bekasPage 82 and 83 yang salah, dan d kondisi jalan sPage 84 and 85 n Hidupkan tombol ON alat pres, maPage 86 and 87 d Pasang pentil yang baru pada lubPage 88 and 89 Perhatikan penjelasan prosedur pePage 90 and 91 B. KUNCI JAWABAN 1. Konstruksi dasaPage 92 and 93 1 Bersihkan seluruh permukaan ban Page 94 and 95 13Putar ulir pres ban sampai kompoPage 96 and 97 C. KRITERIA KELULUSAN Aspek Skor 1Page 98 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1992. Basi show all
prosedur pemeriksaan kerusakan ban luar