ataukomponen kepercayaan normatif dan bobotnya. Faktor- faktor tsb termasuk variabel demografi dan ciri-ciri kepribadian. ⢠Sikap merupakan hasil pertimbangan : ⢠Kepercayaan ttg untung rugi dari perilaku tsb (outcome of the behavior ⢠Kepercayaan konsekuensi yang terjadi (evaluation regarding the outcome) ⢠Norma Subjektif dipengaruhi:
Faktoryang mempengaruhi proses komunikasi terapeutik. Proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor (Potter & Perry, 1993) yaitu : Perkembangan. Agar dapat berkomunikasi efektif dengan seseorang perawat harus mengerti pengaruh perkembangan usia baik dari sisi bahasa, maupun proses berpikir dari orang tersebut.
menggunakanwaktu berbelanja yang terbatas dan pemilihan produk dipengaruhi oleh apa yang dipajang di toko ketika melakukan pembelian. Proses pengambilan keputusan membeli pada konsumen dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat individual (internal) maupun yang berasal dari lingkungan (eksternal). Menurut Engel, et.
Thepopulations in this study are students of SMP Dewi Sartika Class VII and VIII, amounting to 256 students. The sample of the study amounted to 156 people determined using the technique of
20Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi. Komunikasi merupakan sebuah proses pertukaran informasi/ pesan. Peran komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia yang pada hakikatnya adalah mahluk sosial. Manusia tidak hidup sendiri dengan pikirannya sendiri. Seseorang perlu melakukan interaksi dengan orang lain, mengkomunikasikan isi
Vay Tiį»n Trįŗ£ Góp 24 ThĆ”ng. 0 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI Menjadi pendengar yang efektif Komuniaksi sebagai suatu sistem hubungan yang dibentuk oleh sejumlah faktor. Adapun beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam jalannya proses komunikasi. Menurut Scott M. Cultip dan Allen H. Center dalam bukunya "Effective Public Relation", terdapat tujuh faktor komunilasi 1. Credibility Keterpercayaan Proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor kepercayaan. Dalam hal ini, komunikasi terjadi karena antara komunikator dan komunikan ada hubungan saling mempercayai dan saling membutuhkan. Apabila tidak ada sedikitpun rasa kepercayaan maka komunikasi tidak akan berjalan lancar. 2. Context Perhubungan Proses komunikasi dipengaruhi oleh faktor perhubungan. Apabila tidak terjadi kontak atau hubungan maka komunikasi tidak akan terjadi. Keberhasilan siatu komunikasi berhubungan erat dengan situasi dan kondisi atau sering disebut dengan sikon ketika komunikasi berlangsung. Sebagai contoh, misalnya keadaan disuatau tempat sedang kacau maka komunikasi tidak akan terjadi 3. Content Kepuasan Pada dasarnya, komunikasi harus menimbulkan rasa puas antara kedua belah pihak komunikator dan komunikan. Kepuasan akan dicapai apabila pesan atau informasi yang disampaikan komunikator dapat diterima dan dimengerti dengan baik dan ada umpan balik dari komunikan. 4. Clarity Kejelasan Faktor kejelasan sangat penting dalam proses komunikasi. Kejelasan itu meliputi kejelasan isi berita, kejelasan tujuan yang akan dicapai, dan kejelasan kata_kata yang dipergunakan, serta kejelasan dalam menggunakan bahasa tubuh 5. Continuity and consistency Kesinambungan dan Konsisten Komunikasi alan berlangsung lancar jika terjadi kesinambungan dan konsisten hubungan antar kedua belah pihak. Dalam hal semacam ini, komunikasi perlu dilakukan secara terus menerus dan konsisten. Selain itu pesan atau informasi yang disampaikan jangan saling bertentangan 6. Capability of audience Kemampuan komunikan Kemampuan komunikan sangat menentukan dalam proses komunikasi. Dalam hal ini, penyampaian pesan atau berita harus disesuakan dengan tingkat pengetahuan dan kemampuan dari pihak komunikan. Oleh karena itu, Komunikator harus memperhatikan dan menggunakan istilah-istilah seperti bahasa dan mimik yang sesuai dan mudah dipahami oleh pendengar. Jangan sampai menggunakan istilah-istilah yang sukar dimengerti komunikan 7. Channels of distribution Saluran pengiriman berita Saluran atau sarana yang digunakan dalam menyampaikan pesan atau informasi sangatlah penting dalam proses komunikasi. Sebaiknya menggunakan saluran atau media yang umum digunakan disuatu wilayah tertentu supaya orang lain sebagai komunikan tidak bingung dalam penggunaan media yang digunakan si komunikator.
Menurut Scott. Scott M. Cultip dan Allen H. Center dalam bukunya, Effective Public Relation, terdapat tujuh faktor komunikasi. 1. Kepercayaan credibility Proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor kepercayaan dalam hal ini komunikasi terjadi karena antara komunikator dengan komunikasn saling mempercayai dan saling memerlukan. Apabila tidak ada kepercayaan maka proses komunikasi tidak akan berlangsung. Apabila tidak tejadi kontak atau hubungan maka komunikasi tidak akan terjadi. Keberhasilan komunikasi berhubungan erat dengan situasi atau kondisi lingkungan ketika komunikasi berlangsung. Komunikasi harus dapat menimbulkan rasa puas dari kedua belah pihak. Kepuasan akan tercapai apabila berita atau pesan yang dikirim komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan. Selanjutnya komunikan memberikan reaksi atau respon kepada komunikator. Faktor kejelasan sangat penting dalam proses komunikasi. Kejelasan itu meliputi kejelasan isi berita, kejelasan tujuan yang hendak dicapai, dan kejelasan kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi. faktor komunikasi 5. Kesinambungan dan konsisten continuity and consistensy Komunikasi dapat berlangsung jika terjadi kesinambungan dan konsistensi hubungan dari kedua belah pihak. Dalam hal ini komunikasi perlu dilakukan terus menerus dan konsisten. Selain itu informasi yang disampaikan jangan saling bertentangan. 6. Kemampuan komunikan capability of audience Kemampuan komunikan sangat menetukan dalam proses komunikasi. Dalam hal ini pengiriman berita atau pesan perlu disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman pihak penerima berita. Oleh karena itu, komunikator harus menghindari penggunaan istilah-istilah yang sukar dipahami oleh komunikan. 7. Saluran pengiriman berita channels of distribution Saluran atau sarana yang dipergunakan dalam pengiriman berita merupakan faktro yang penting dalam berkomunikasi. Agar proses komunikasi dapat berlangsung, perlu dipakai saluran atau media komunikasi yang sudah biasa digunakan oleh masyarakat umum. Media yang biasa digunakan masyarakat umum adalah media cetak dan media elektrik.
Ada beberapa proses terjadinya komunikasi. Pada hakekatnya proses terjadinya komunikasi menurut Onong U. Effendy adalah proses penyampaian pikiran atau gagasan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran tersebut bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Pikiran bersama perasaan yang akan disampaikan kepada orang lain itu oleh Walter Lippman dinamakan picture in our head, yang menjadi permasalahan adalah bagaimana caranya agar āgambaran dalam benakā dan āisi kesadaranā pada komunikator itu dapat dimengerti, diterima dan bahkan dilakukan oleh komunikan. Pikiran yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dalam komunikasi disebut pesan. Agar komunikasi berjalan dengan lancar maka Wilbur Schramm dalam karyanya ācommunication research in the United Statesā menyatakan bahwa āKomunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan frame of reference, yakni paduan pengalaman dan pengertian collection experience and meanings yang pernah diperoleh oleh komunikanā Effendy, 1986. Menurut Schramm, bidang pengalaman field of experience merupakan faktor yang penting dalam komunikasi. Jika pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, maka komunikasi akan berlangsung lancar. Dalam proses komunikasi akan timbul umpan balik atau feed back atau efek. Feed back mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi, sebab komunikator menerangkan suatu pesan dan bila ditanggapi oleh komunikan membuktikan keefektifan dari proses komunikasi itu sendiri dan umpan balik itu juga menentukan berlanjut atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan komunikator. Karenanya umpan balik bisa bersifat positif maupun negatif. Umpan balik yang positif adalah tanggapan atau respon atau reaksi komunikan yang menyenangkan komunikator sehingga komunikasi berjalan lancar. Sebaliknya, umpan balik negatif adalah tanggapan komunikan yang tidak menyenangkan komunikator sehingga komunikator enggan melanjutkan komunikasinya. Feed back bisa berupa verbal dalam bentuk kata āyaā untuk tanda setuju atau ātidakā untuk tanda menolak, bisa juga bersifat non verbal dalam bentuk gerakan anggota badan kita dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya, menurut Onong U. Effendy dalam bukunya Human Relations dan Public Relations menyebutkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur pokok yang diberi istilah Komunikator Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pikirannya atau perasaannya kepada orang lain. Pesan Pesan sebagai terjemahan dari bahasa asing āmessageā adalah lambang bermakna meaningful symbols, yakni lambang-lambang yang membawakan pikiran atau perasaan komunikator. Komunikan Komunikan adalah seseorang atau sejumlah orang yang menjadi sasaran komunikator ketika ia menyampaikan pesannya. Media Media adalah sarana untuk menyalurkan pesan-pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Efek Efek adalah tanggapan, respons atau reaksi dari komunikan ketika ia atau mereka menerima pesan dari komunikator. Jadi efek adalah akibat dari proses komunikasi. Effendy, 1986 Efek yang di harapkan timbul dari proses komunikasi dalam kegiatan clearing house ini adalah perubahan sikap dari komunikan-komunikan sehingga akan dapat tercapai tujuan kegiatan ini dengan baik. Perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada masing-masing individu. Perubahan sikap seseorang ditentukan oleh stimulus yang diterimanya. Materi yang disampaikan oleh komunikator dalam kegiatan clearing house merupakan suatu stimulus yang diberikan kepada komunikan. Yang dalam hal ini adalah dengan adanya kesepakatan bersama dalam akhir pelaksanaan kegiatan clearing house. Dalam proses komunikasi, stimulus materi tersebut haruslah dapat menimbulkan perhatian, pengertian dan pemahaman dari komunikan sehingga dapat menimbulkan reaksi yakni perubahan sikap dari komunikan sesuai dengan keinginan komunikator. Perubahan sikap yang diharapkan dalam penelitian yang diamati adalah antara departemen-departemen yang terlibat dalam kegiatan clearing house tersebut dapat mencapai kata sepakat mengenai media-media massa asing yang ingin meliput di Indonesia. Baik itu persetujuan ataupun penolakan peliputan tersebut dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang diperlukan oleh departemen-departemen tersebut. Artikel Terkait
- Komunikasi berfungsi sebagai sarana penyampaian pesan. Dalam prosesnya, komunikasi terjalin antara komunikator pemberi pesan dengan komunikan penerima pesan. Berhasil atau tidaknya penyampaian pesan sangat dipengaruhi oleh proses komunikasi. Karena ada faktor yang sifatnya mendukung atau menghambat penyampaian komunikasi menurut para ahli Berikut proses komunikasi berdasarkan para ahli, yakni Model komunikasi Aristoteles Menurut H. Encep Sudirjo dan Muhammad Nur Alif dalam buku Komunikasi dan Interaksi Sosial Anak 2021, model komunikasi milik Aristoteles ini ditujukan untuk menggambarkan atau menjelaskan proses public speaking. Aristoteles menitikberatkan model komunikasi ini pada pembicara speaker dan bicara speech. Khalayak digambarkan sebagai penerima pesan yang pasif, sehingga model komunikasi Aristoteles berlangsung linear atau satu Aristoteles, proses komunikasi ini dimulai saat pembicara speaker mengungkapkan pesan speech dalam suatu kondisi occasion kepada khalayak audience yang dapat menimbulkan pengaruh effect. Baca juga Komunikasi Pengertian dan Unsurnya Model komunikasi menurut Lasswell Model komunikasi Lasswell berbentuk linear atau satu arah. Awalnya model komunikasi ini dikembangkan untuk menganalisis komunikasi massa. Namun, seiring perkembangan zaman, model komunikasi Lasswell sering digunakan pula untuk menganalisis komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok. Harold D. Lasswell menjelaskan bahwa proses komunikasi diawali dengan pengirim pesan sender menyampaikan pesan message melalui media medium, yang diterima oleh penerima pesan receiver, kemudian menciptakan umpan balik feed back untuk diberikan kembali kepada sender. Model komunikasi menurut Schramm Diperkenalkan oleh Wilbur Schramm, model komunikasi ini berlangsung dua arah. Karena komunikator dan komunikan dapat saling memberi serta menerima pesan.
Komunikasi intrapersonal adalah peristiwa komunikasi yang terjadi dalam diri pribadi seseorang atau singkatnya, seseorang berbicara kepada dirinya sendiri Hariyanto, 2021, hlm. 66. Komunikasi intrapersonal atau intrapribadi ini dimungkinkan terjadi karena manusia dapat menjadi objek bagi dirinya sendiri melalui penggunaan simbol-simbol yang digunakan dalam komunikasinya. Setiap manusia pasti melakukan komunikasi dengan dirinya sendiri walaupun sering tidak disadarinya. Hampir setiap saat ketika manusia ingin mengambil keputusan dan tindakan tidak luput dari proses komunikasi intrapersonal atau intrapribadi. Sementara itu menurut Yusuf 2021, hlm. 69 komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri atau monolog. Dengan kata lain, komunikator dan komunikan adalah orang yang sama. Dalam komunikasi intrapersonal, seseorang berbicara dan bertanya kepada dirinya sendiri dan dijawab oleh dirinya sendiri pula. Contoh dari komunikasi interpersonal adalah berpikir, melamun, merefleksikan diri, berdoāa, bersyukur, instrospeksi diri, berimajinasi secara kreatif, dan sebagainya. Komunikasi intrapribadi intrapersonal communication adalah komunikasi dengan diri sendiri yang merupakan landasan komunikasi antarpribadi dan komunikasi dalam konteks-konteks lainnya Karyaningsih, 2018, hlm. 29. Hal tersebut karena keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain juga bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan diri sendiri. Pemahaman mengenai komunikasi intrapersonal menjadi sangat penting dalam menunjang proses keberhasilan atau keefektifan komunikasi. Sebab, pemahaman yang utuh tentang diri dan kepribadian seseorang akan ikut menentukan bagaimana seorang individu berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu pula, komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Masih senada dengan beberapa pendapat di atas, Mukarom 2020, hlm. 59 berpendapat bahwa komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang dilakukan oleh seorang individu dengan dirinya sendiri. Dalam konteks komunikasi interpersonal ini, seorang individu menempatkan posisinya sebagai pengirim dan penerima pesan sekaligus sehingga umpan balik yang dihasilkannya pun terjadi melalui proses internal yang berlangsung secara kontinu. Berdasarkan beberapa pengertian komunikasi intrapersonal menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang dilakukan oleh seorang individu dengan dirinya sendiri yang menjadi landasan bagi komunikasi interpersonal maupun komunikasi dalam konteks-konteks lainnya. Proses Komunikasi Intrapersonal Menurut Rakhmat dalam Hariyanto, 2021, hlm. 66, proses komunikasi intrapersonal melalui empat tahapan, yaitu; sensasi, persepsi, memori, dan berpikir yang akan dipaparkan sebagai berikut. 1. Sensasi Tahap pertama dalam penerimaan informasi pada komunikasi intrapersonal adalah sensasi. Sensasi berasal dari kata sense, artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi adalah kemampuan yang memiliki manusia untuk menyerap segala hal yang diinformasikan oleh pancaindra. Informasi yang diserap oleh pancaindra disebut stimulus yang kemudian melahirkan proses sensasi. Sensasi merupakan pengalaman elementer segera yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis atau konseptual, dan terutama berhubungan dengan kegiatan alat indra Hariyanto, 2021, hlm. 67. Apa saja yang menyentuh alat indra, dari dalam atau dari luar disebut stimuli. Stimuli yang diterima oleh alat indra diubah menjadi energi syaraf untuk disampaikan ke otak melalui proses transduksi. Stimuli harus cukup kuat agar dapat diterima oleh alat indra. 2. Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan Hariyanto, 2021, hlm. 67. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi sensory stimuli. Hubungan sensasi dengan persepsi adalah sensasi merupakan bagian dari persepsi. Persepsi dipengaruhi oleh sensasi yang merupakan hasil serapan panca indra, persepsi juga dipengaruhi oleh perhatian attention, harapan expectation, motivasi dan ingatan. Perhatian yang kita tujukan terhadap sesuatu dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal penarik perhatian adalah sebagai berikut. Gerakan Manusia secara virtual tertarik pada objek-objek yang bergerak. Intensitas Stimuli Kita akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari stimuli yang lain. Misalnya, sesuatu yang berbeda dari yang lain akan merebut perhatian orang. Kebaruan Novelty Hal-hal yang baru dan luar biasa akan mampu menarik perhatian. Perulangan Hal-hal yang disajikan berulang kali, bila disertai dengan variasi akan menarik perhatian. Perulangan juga mengandung unsur sugesti yakni mempengaruhi alam bawah sadar kita. 3. Memori Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik persepsi dengan menyediakan kerangka rujukan maupun berpikir. Memori adalah sistem yang sangat terstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Sesuatu yang sudah tersimpan dalam memori akan mempengaruhi pemaknaan/persepsi seseorang terhadap sesuatu di waktu yang lain. Begitu pun dalam berpikir, untuk memutuskan/memerintahkan sesuatu, seseorang akan membuka memorinya untuk mengetahui apa yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan sesuatu, atau siapa yang perlu diperintah untuk melakukan sesuatu tersebut. Dengan demikian, memori memiliki peranan penting bagi individu dalam menentukan persepsi dan berpikir 4. Berpikir Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak. Dalam berpikir kita akan melibatkan semua proses yang kita sebut di atas yaitu, sensasi, berpikir, dan memori. Saat berpikir maka memerlukan penggunaan lambang, visual atau grafis. Berpikir dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan, memecahkan persoalan, dan menghasilkan yang baru. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Intrapersonal Menurut Potter & Perry dalam Hariyanto, 2021, hlm. 70 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi intrapersonal seseorang yang di antaranya adalah sebagai berikut. Perkembangan Tingkat perkembangan dalam berbicara bervariasi dan hal ini berhubungan erat dengan perkembangan anak. Orang tua memberikan pengaruh penting terhadap kemampuan anak untuk berkomunikasi. Perkembangan pada individu menentukan jenis komunikasi apa yang akan dipilih. Nilai Nilai dapat mempengaruhi interpretasi pesan dan juga bagaimana individu menginterpretasikan ide yang datang dari orang lain. Jika nilai yang dimilik seseorang berbeda dan tidak ada penyesuaian antar individu kemungkinan akan terjadi konflik saat melakukan komunikasi. Emosi Emosi dapat membuat seseorang salah menginterpretasikan pesan yang diterima. Jika emosi mempengaruhi komunikasi dimaknai sebagai perasaan subjektif seseorang dan mempengaruhi individu bagaimana berinteraksi dengan seseorang. Jika pada seseorang yang berkomunikasi tidak terkontrol emosinya maka akan terjadi perdebatan karena emosi yang muncul. Latar belakang sosiokulturalBudaya adalah hasil dari mempelajari cara berbuat, berpikir, dan merasakan. Pengaruh kebudayaan menetapkan batas bagaimana seseorang bertindak dan berkomunikasi, dalam hal ini komunikator harus bisa menyesuaikan dengan kebudayaan komunikan agar komunikasi yang berjalan menjadi efektif. Gender Pria dan wanita memiliki cara berkomunikasi yang berbeda-beda. Anak perempuan biasanya perkembangan pusat komunikasi di otaknya lebih bagus dari pada laki-laki. Pengetahuan Penggunaan bahasa yang umum sangat tepat digunakan jika pengirim dan penerima pesan memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda. Pesan akan menjadi tidak jelas jika kata yang digunakan tidak dikenal penerima. Karena pemakaian bahasa yang lazim menjadi faktor yang sangat membantu dalam berkomunikasi untuk menjembatani perbedaan yang terjadi. Lingkungan Seseorang dapat berkomunikasi lebih baik dalam lingkungan yang nyaman. Kurangnya kebebasan seseorang bisa mengakibatkan kebingungan, ketegangan. Gangguan lingkungan juga bisa mengganggu pesan yang dikirim. Lingkungan yang nyaman sangat membantu dalam proses komunikasi, karena inilah lingkungan menjadi faktor yang berpengaruh dalam komunikasi. Memaksimalkan Komunikasi Intrapersonal Berbagai pesan yang diproduksi dalam komunikasi intrapersonal sudah seharusnya ditingkatkan kualitasnya agar bermanfaat. Bahkan, apabila tidak dikelola dengan baik, pesan yang tidak terarah sering kali menjadi objek yang cenderung membuat individu menjadi resah dan gelisah, sedih, marah, dan perasaan negatif lainnya. Lantas bagaimana caranya membuat komunikasi intrapersonal bermanfaat dan tidak memberikan afeksi negatif? Menurut Panuju 2018, hlm. 62 beberapa cara yang dilakukan agar komunikasi intrapersonal bermanfaat di antaranya adalah sebagai berikut. Subjek-subjek dalam komunikasi intrapersonal harus berani mengeluarkan stimulus yang cenderung mengajak pikiran berprasangka buruk. Prasangka buruk menjadikan komunikasi keluar dari tujuan komunikasi untuk membuat orang bahagia. Subjek-subjek dalam komunikasi intrapersonal harus berani menuju ruang kompromi dalam memaknai stimulus. Sehingga makna yang disepakati adalah makna yang bergerak dari titik ekstrem kiri dan kanan menuju ke tengah. Itulah wilayah yang disebut wilayah saling pengertian mutual of understanding. Makna-makna yang terajut perlu didokumentasikan supaya bisa dicek kembali pada waktu yang berbeda. Dokumentasi hasil komunikasi intrapersonal bisa menjadi karya yang berguna bagi orang lain, misalnya ditulis dalam bentuk catatan ataupun puisi. Referensi Hariyanto, D. 2021. Buku ajar pengantar ilmu komunikasi. Sidoarjo Umsida Press. Karyaningsih. 2018. Ilmu komunikasi. Yogyakarta Samudra Biru. Mukarom, Z. 2020. Teori-teori komunikasi. Bandung UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Panuju, R. 2018. Pengantar studi ilmu komunikasi komunikasi sebagai kegiatan, komunikasi sebagai ilmu. Jakarta Prenadamedia Group. Yusuf, 2021. Buku ajar pengantar ilmu komunikasi. Yogyakarta Penerbit Pustaka Ilmu.
proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor kepercayaan yang disebut